Jumat, 18 Oktober 2013

Strategi Harga dalam Pemasaran

MANAGEMENT PEMASARAN
STRATEGI HARGA DALAM PEMASARAN


PENDAHULUAN

            Dalam pemasaran kita harus bias menentukan harga yang pas untuk konsumen. Maka kita perlu strategi harga untuk memasarkan suatu barang atau jasa. Banyak perang harga antar produsen dalam menentukan harga. Mereka seperti membabi buta untuk mendapatkan harga yang baik untuk menarik konsumen. Dalam makalah ini kita akan membahas strategi dalam penentuan harga. Apa yang bias menarik konsumen melalui harga suatu produk barang ataupun jasa. Sehingga dalam transaksi jual beli antara produsen dengan konsumen menjadi menarik dan saling menguntungkan. Penentuan harga dipengaruhi oleh ualitas dan merek produk. Dalam penentuan harga kita juga harus menyeimbangkan antara kwalitas produk dan harga taksiran. Sehingga tidak terjadi penipian harga. Dengan kata lain produk yang dihasilkan jelek atau tidak berkwalitas tetapi harganya sangat tinggi. Diukuran pasar kita tidak akan laku melihat persaingan pasar sekarang sangat sulit.
            Makalah ini membahas strategi penentuan hagra, seperti penentuan harga produk baru, pengaruh psikologi konsumen terhadap harga, potongan harga, penentuan harga kompetitif dan pemasaran mempengaruhi pasar.


PEMBAHASAN

A.            Strategi Menentukan Harga Produk
Harga seperti background pada suatu produk. Banyak konsumen ingin membeli suatu produk tetapi yang dilihat pertama kali adalah harga produk tersebut. Dan sebaliknya hanya segelintir orang yaitu orang-orang kaya yang ingin membeli suatu produk tetapi tidak mempedulikan berapa harga produk tersebut. Jika dilihat secara umum, kita harus jeli dalam menetapkan harga dasar dari suatu produk dengan mempertimbangkan berbagai factor seperti harga competitor, tujuan perusahaan dan daur hidup produk. Strategi tersebut dapat digunakan untuk produk yang baru maupun yang lama.
            Startegi untuk produk baru adalah:
1.     Skiming Price
Skimming price adalah menetapkan harga tinggi tetapi setelah produk baru muncul harga tersebut akan semakin turun. Contohnya: HP, Laptop, Komputer, dll.
2.     Penetration Price
Penetration price adalah menentukan harga awal rendah serendah-rendahnya atau murah dengan tujuan untuk penetrasi pasar dengan cepat dan juga membangun loyalitas merek daripada konsumen. Contohnya: Tarif layanan operator baru 3, mie selera rakyat, so klin MB, dll.


B.            Strategi Penentuan Harga yang Mempengaruhi Psikoligis Konsumen
Seperti penjelasan di awal pembahasan bahwa harga seperti background pada suatu produk. Harga yang pertamakali dilihat konsumen itu tertarik ataukah tidak. Dibawah ini adalah beberapa strategi mengenai penentuan harga pada suatu produk yang dapat menarik konsumen:
1.     Prestige Pricing / Harga Prestis
Prestige pricing / harga prestis adalah menetapkan harga yang  tinggi demi membentuk image kualitas produk yang tinggi yang umumnya dipakai untk produk shopping dan specialty. Biasanya produk-produk tersebut di jual di mall, butik atau distro yang bermerk. Contohnya: roll Royce, rolex, guess, Gianni Versace, prada, vertu, dll.
2.     Odd Pricing / Harga Ganjil
Odd pricing / harga ganjil adalah menetapkan harga yang ganjil atau sedikit di bawah harga yang telah ditentukan dengan tujuan secara psikologi pembeli akan mengira produk yang akan dibeli lebih murah. Contohnya: barang yang dihargai 100.000 diubah menjadi 99.990 dimana konsumen mungkin akan melihat 99.990 jauh lebih murah daripada 100.000.
3.     Multiple-Unit Pricing / Harga Rabat
Multiple-unit pricing / harga rabat adalah memberikan potongan harga tertentu apabila konsumen membeli produk dalam jumlah yang banyak. Contoh: jika harga sebungkus mie gorengpedas 1.500 maka konsumen cukup membayar 1000/ bungkus jika membeli 1 dus isi 40 bungkus indomie.
4.     Price Lining / Harga Lini
Price lining / harga lining adalah memberikan cakupan harga yang berbeda pada lini produk yang berbeda. Contoh: bioskop 21 memberikan harga standar untuk konsumen bioskop jenis standard an mengenakan harga yang lebih mahal pada konsumen bioskop 21 jenis premier. Contoh lain adalah menonton sebuah pertunjukan opera, wayang, konser, dll yang menetapkan harga tinggi untuk kelas VIP.
5.     Leader Pricing / Pemimpin Harga
Leader pricing atau pemimpin harga adalah menetapkan harga lebih rendah daripada harga pasar / harga normal untuk meningkatkan omset penjualan / pembeli. Contohnya adalah ritel jenis hypermarket memberikan promosi harga yang lebih murah daripada harga yang lebih murah daripada harga normal.

C.           Strategi Penentuan Harga Diskon / Potongan Harga
Strategi harga diskon pada penjual adalah strategi dengan memberikan potongan harga yang ditetapkan demi meningkatkan penjualan suatu produk barang / jasa. Dengan diskon pembeli dapat tertarik untuk membeli produk apalagi diskon yang diberikan cukup tinggi. Tetapi biasanya diskon yang diberikan pada waktu-waktu tertentu , penjal memberikandiskon yang sangat tinggi hingga 60-70% dengan cara menaikkan harga produk tersebut terlebih dahulu lalu didiskon. Sehingga produsen tidak rugi. Diskon dapat diberikan dalam bentuk diskon kuantitas, diskon pembayaran tunai / cash, trade discount.

D.           Strategi Penentuan Harga Kompetitif
1.     Relative Pricing / Harga Relatif
Relative pricing / harga relative adalah menentukan harga diatas, dibawah atau samadengan tingkat harga persaingan dimana gerakan harganya mengikuti gerakan pesaing.
2.     Follow The Leader Pricing
Follow the leader pricing adalah penetapan harga produk baik barang maupun jasa diserahkan pada pemimpin pasar dan tidak menetapkan harga sendiri.

E.            Pemasaran Mempengaruhi Pasar
Memahami pelanggan tidaklah mudah. Kebanyakan pelanggan tidak mau atau bahkan tidak peduli dengan keluhan mereka tentang produk yang mereka beli. Entah kurang puas, mahal, atau pelayanan yang kurang baik. Mereka lebih memilih diam tanpa mengutarakan kritik dan saran tentang produk yang mereka beli. Sehingga produsen tidak tau apa yang harus diperbaiki dalam produk yang mereka produksi. Dibawah ini adalah beberapa keinginan pelanggan yang sharusnya diutarakan yang dapat menjadi masukan untuk produsen. Sebagai contoh adalah pelanggan membeli sepeda motor:
1.     Kebutuhan yang dinyatakan, pelanggan menginginkan harga jual sepeda motor yang tidak mahal.
2.     Kebutuhan riil, pelangganingin sepeda motor dengan biaya operasional rendah
3.     Kebutuhan yang tidak dinyatakan, pelanggan mengharapkan pelayanan yang terbaik dari dealer.
4.     Kebutuhan kesenangan, pelanggan akan senang mendapat hadiah-hadiah menarih seperti helm, jaket kulit, dan paket service gratis.
5.     Kebutuhan rahasia, pelanggan ingin terlihat dan dinilai sebagai pribadi yang cerdas, keren dan bergengsi.

Untuk mengatasi hal diatas, diperlukan pemasar yang tanggap atau pemasar yang antisipatif atau pemasar yang kreatif. Seorang pemasar yang tanggap menemukan sebuah kebutuhan yang dinyatakan dan memenuhinya. Seorang pemasar kreatif menemukan dan memproduksi solusi yang tidak diminta pelanggan tapi ditanggapi dengan penuh semangat oleh pelanggan.
Contoh: SONY memperkenalkan banyak produk yang berhasil direspon oleh pelanggan meskipun tidak pernah diminta atau bahkan dianggap tidak mungkin oleh pelanggan seperti Video, CD dll. SONY adalah perusahaan yang mendorong pasar. SONY telah membuktikan bahwa melalui pemasaran bias mempengaruhi pasar.

Pada dasarnya orang merasa enggan membicarakan harga, karena orang inginnya sih semua produk gratis kecuali mungkin juga rela jika kita memang benar merasa puas. Banyak bisnis menggunakan strategi penetapan harga untukmencapai satu atau lebih tujuan. Hal tersebut ialah untuk mendapatkan posisi pasar, mencapai kinerja keuangan, penentuan posisi produk dan mempengarihi persaingan. Selain demikian, dua kecenderungan hadir dalam penggunaan harga sebagai variable strategis:
  1. Bisnis merancang harga secara fleksibel untuk mengatasi perubahan dan ketidak pastian.
  2. Harga seringkali digunakan sebagai elemen strategis bisnis dan pemasaran secara aktif.

Analisis terhadap situasi penetapan harga dilakukan untuk mengembangkan strategi terhadap kurva lini produk atau memilih strategi penetapan harga terhadap suatu produk maupun merk baru. Penekanan formulasi strategi di tempatkan pada beberapa kegiatan penting yang mencakup analisis pasar, analisis produk, analisis persaingan, termasuk pertimbangan hokum dan etika. Analisis tersebut, menunjukkan luasnya daya lenting penetapan harga. Strategi distribusi juga mempengaruhi pilihan mengenai bagaimana harga akan berhasil dalam kombinasi strategi periklanan dengan armada penjualan. Strategi penetapan harga mempengaruhi keputusan elemen bauran pemasaran lainnya. Karena, harga itu sendiri merupakan salah satu elemen bauran pemasaran.


PENUTUP

KESIMPULAN:
Harga adalah backgrounddari suatu produk. Jadi, bagaimana kita bias menarik pelanggan agar menyukai dan membeli produk kita melalui harga. Harga yang baikadalah harga yang sesuai dengan kualitas dan merk produk. Kita bias menarik pelanggan dengan cara menggunakan strategi hargaprestis, harga ganjil, harga rabat, harga lini ataukah pemimpin harga. Atau mungkin kita bias menggunakan strategi diskon. Dengan diskon pelanggan bias lebih tertarik dengan produk kita. Selain harga, pemasaran juga sangat berpengaruh terhadap produk. Pelayanan yang baik dan keinginan / kebutuhan pelanggan juga harus diperhatikan begitu juga dengan kreatifitas pemasar. Semakin produsen kreatif dan lain daripada yang lain, maka akan disukai oleh pelanggan. Inovasi juga dibutuhkan agar pelanggan tidak jenuh dengan produk kita.


DAFTAR PUSTAKA

-                  Wahjono, Sentot Imam.2008.”Manajemen Pemasaran Bank”, Jakarta: Graha
-                  Organisasi.org/cara-strategi-menentukan-harga-produk-barang-dan-jasa-menejemen-pemasaran


                              




Tidak ada komentar:

Posting Komentar