MANAGEMENT PEMASARAN
STRATEGI HARGA DALAM PEMASARAN
PENDAHULUAN
Dalam pemasaran kita harus bias
menentukan harga yang pas untuk konsumen. Maka kita perlu strategi harga untuk
memasarkan suatu barang atau jasa. Banyak perang harga antar produsen dalam
menentukan harga. Mereka seperti membabi buta untuk mendapatkan harga yang baik
untuk menarik konsumen. Dalam makalah ini kita akan membahas strategi dalam
penentuan harga. Apa yang bias menarik konsumen melalui harga suatu produk
barang ataupun jasa. Sehingga dalam transaksi jual beli antara produsen dengan
konsumen menjadi menarik dan saling menguntungkan. Penentuan harga dipengaruhi
oleh ualitas dan merek produk. Dalam penentuan harga kita juga harus
menyeimbangkan antara kwalitas produk dan harga taksiran. Sehingga tidak
terjadi penipian harga. Dengan kata lain produk yang dihasilkan jelek atau
tidak berkwalitas tetapi harganya sangat tinggi. Diukuran pasar kita tidak akan
laku melihat persaingan pasar sekarang sangat sulit.
Makalah ini membahas strategi
penentuan hagra, seperti penentuan harga produk baru, pengaruh psikologi
konsumen terhadap harga, potongan harga, penentuan harga kompetitif dan
pemasaran mempengaruhi pasar.
PEMBAHASAN
A.
Strategi Menentukan Harga
Produk
Harga seperti background pada suatu produk. Banyak
konsumen ingin membeli suatu produk tetapi yang dilihat pertama kali adalah
harga produk tersebut. Dan sebaliknya hanya segelintir orang yaitu orang-orang
kaya yang ingin membeli suatu produk tetapi tidak mempedulikan berapa harga
produk tersebut. Jika dilihat secara umum, kita harus jeli dalam menetapkan
harga dasar dari suatu produk dengan mempertimbangkan berbagai factor seperti
harga competitor, tujuan perusahaan dan daur hidup produk. Strategi tersebut
dapat digunakan untuk produk yang baru maupun yang lama.
Startegi untuk
produk baru adalah:
1.
Skiming Price
Skimming price adalah menetapkan harga tinggi tetapi
setelah produk baru muncul harga tersebut akan semakin turun. Contohnya: HP,
Laptop, Komputer, dll.
2.
Penetration Price
Penetration price adalah menentukan harga awal rendah
serendah-rendahnya atau murah dengan tujuan untuk penetrasi pasar dengan cepat
dan juga membangun loyalitas merek daripada konsumen. Contohnya: Tarif layanan
operator baru 3, mie selera rakyat, so klin MB, dll.
B.
Strategi Penentuan Harga
yang Mempengaruhi Psikoligis Konsumen
Seperti penjelasan di awal pembahasan bahwa harga
seperti background pada suatu produk. Harga yang pertamakali dilihat konsumen
itu tertarik ataukah tidak. Dibawah ini adalah beberapa strategi mengenai
penentuan harga pada suatu produk yang dapat menarik konsumen:
1.
Prestige Pricing / Harga
Prestis
Prestige pricing / harga prestis adalah menetapkan harga
yang tinggi demi membentuk image
kualitas produk yang tinggi yang umumnya dipakai untk produk shopping dan
specialty. Biasanya produk-produk tersebut di jual di mall, butik atau distro
yang bermerk. Contohnya: roll Royce, rolex, guess, Gianni Versace, prada,
vertu, dll.
2.
Odd Pricing / Harga Ganjil
Odd pricing / harga ganjil adalah menetapkan harga yang
ganjil atau sedikit di bawah harga yang telah ditentukan dengan tujuan secara
psikologi pembeli akan mengira produk yang akan dibeli lebih murah. Contohnya:
barang yang dihargai 100.000 diubah menjadi 99.990 dimana konsumen mungkin akan
melihat 99.990 jauh lebih murah daripada 100.000.
3.
Multiple-Unit Pricing / Harga
Rabat
Multiple-unit pricing / harga rabat adalah memberikan
potongan harga tertentu apabila konsumen membeli produk dalam jumlah yang
banyak. Contoh: jika harga sebungkus mie gorengpedas 1.500 maka konsumen cukup
membayar 1000/ bungkus jika membeli 1 dus isi 40 bungkus indomie.
4.
Price Lining / Harga Lini
Price lining / harga lining adalah memberikan cakupan
harga yang berbeda pada lini produk yang berbeda. Contoh: bioskop 21 memberikan
harga standar untuk konsumen bioskop jenis standard an mengenakan harga yang
lebih mahal pada konsumen bioskop 21 jenis premier. Contoh lain adalah menonton
sebuah pertunjukan opera, wayang, konser, dll yang menetapkan harga tinggi
untuk kelas VIP.
5.
Leader Pricing / Pemimpin Harga
Leader pricing atau pemimpin harga adalah menetapkan
harga lebih rendah daripada harga pasar / harga normal untuk meningkatkan omset
penjualan / pembeli. Contohnya adalah ritel jenis hypermarket memberikan
promosi harga yang lebih murah daripada harga yang lebih murah daripada harga
normal.
C.
Strategi Penentuan Harga
Diskon / Potongan Harga
Strategi harga diskon pada penjual adalah strategi
dengan memberikan potongan harga yang ditetapkan demi meningkatkan penjualan
suatu produk barang / jasa. Dengan diskon pembeli dapat tertarik untuk membeli
produk apalagi diskon yang diberikan cukup tinggi. Tetapi biasanya diskon yang
diberikan pada waktu-waktu tertentu , penjal memberikandiskon yang sangat
tinggi hingga 60-70% dengan cara menaikkan harga produk tersebut terlebih
dahulu lalu didiskon. Sehingga produsen tidak rugi. Diskon dapat diberikan
dalam bentuk diskon kuantitas, diskon pembayaran tunai / cash, trade discount.
D.
Strategi Penentuan Harga
Kompetitif
1.
Relative Pricing / Harga
Relatif
Relative pricing / harga relative adalah menentukan
harga diatas, dibawah atau samadengan tingkat harga persaingan dimana gerakan
harganya mengikuti gerakan pesaing.
2.
Follow The Leader Pricing
Follow the leader pricing adalah penetapan harga produk
baik barang maupun jasa diserahkan pada pemimpin pasar dan tidak menetapkan
harga sendiri.
E.
Pemasaran Mempengaruhi
Pasar
Memahami pelanggan tidaklah mudah. Kebanyakan pelanggan
tidak mau atau bahkan tidak peduli dengan keluhan mereka tentang produk yang
mereka beli. Entah kurang puas, mahal, atau pelayanan yang kurang baik. Mereka
lebih memilih diam tanpa mengutarakan kritik dan saran tentang produk yang
mereka beli. Sehingga produsen tidak tau apa yang harus diperbaiki dalam produk
yang mereka produksi. Dibawah ini adalah beberapa keinginan pelanggan yang
sharusnya diutarakan yang dapat menjadi masukan untuk produsen. Sebagai contoh
adalah pelanggan membeli sepeda motor:
1.
Kebutuhan yang dinyatakan,
pelanggan menginginkan harga jual sepeda motor yang tidak mahal.
2.
Kebutuhan riil, pelangganingin
sepeda motor dengan biaya operasional rendah
3.
Kebutuhan yang tidak
dinyatakan, pelanggan mengharapkan pelayanan yang terbaik dari dealer.
4.
Kebutuhan kesenangan, pelanggan
akan senang mendapat hadiah-hadiah menarih seperti helm, jaket kulit, dan paket
service gratis.
5.
Kebutuhan rahasia, pelanggan
ingin terlihat dan dinilai sebagai pribadi yang cerdas, keren dan bergengsi.
Untuk mengatasi hal diatas, diperlukan pemasar yang
tanggap atau pemasar yang antisipatif atau pemasar yang kreatif. Seorang
pemasar yang tanggap menemukan sebuah kebutuhan yang dinyatakan dan
memenuhinya. Seorang pemasar kreatif menemukan dan memproduksi solusi yang
tidak diminta pelanggan tapi ditanggapi dengan penuh semangat oleh pelanggan.
Contoh: SONY memperkenalkan banyak produk yang berhasil direspon
oleh pelanggan meskipun tidak pernah diminta atau bahkan dianggap tidak mungkin
oleh pelanggan seperti Video, CD dll. SONY adalah perusahaan yang mendorong
pasar. SONY telah membuktikan bahwa melalui pemasaran bias mempengaruhi pasar.
Pada dasarnya orang merasa enggan membicarakan harga, karena orang inginnya
sih semua produk gratis kecuali mungkin juga rela jika kita memang benar merasa
puas. Banyak bisnis menggunakan strategi penetapan harga untukmencapai satu
atau lebih tujuan. Hal tersebut ialah untuk mendapatkan posisi pasar, mencapai
kinerja keuangan, penentuan posisi produk dan mempengarihi persaingan. Selain
demikian, dua kecenderungan hadir dalam penggunaan harga sebagai variable
strategis:
- Bisnis merancang harga secara fleksibel untuk mengatasi perubahan dan ketidak pastian.
- Harga seringkali digunakan sebagai elemen strategis bisnis dan pemasaran secara aktif.
Analisis terhadap situasi penetapan harga dilakukan untuk mengembangkan
strategi terhadap kurva lini produk atau memilih strategi penetapan harga
terhadap suatu produk maupun merk baru. Penekanan formulasi strategi di
tempatkan pada beberapa kegiatan penting yang mencakup analisis pasar, analisis
produk, analisis persaingan, termasuk pertimbangan hokum dan etika. Analisis
tersebut, menunjukkan luasnya daya lenting penetapan harga. Strategi distribusi
juga mempengaruhi pilihan mengenai bagaimana harga akan berhasil dalam
kombinasi strategi periklanan dengan armada penjualan. Strategi penetapan harga
mempengaruhi keputusan elemen bauran pemasaran lainnya. Karena, harga itu
sendiri merupakan salah satu elemen bauran pemasaran.
PENUTUP
KESIMPULAN:
Harga adalah backgrounddari suatu produk. Jadi, bagaimana kita bias
menarik pelanggan agar menyukai dan membeli produk kita melalui harga. Harga
yang baikadalah harga yang sesuai dengan kualitas dan merk produk. Kita bias
menarik pelanggan dengan cara menggunakan strategi hargaprestis, harga ganjil,
harga rabat, harga lini ataukah pemimpin harga. Atau mungkin kita bias
menggunakan strategi diskon. Dengan diskon pelanggan bias lebih tertarik dengan
produk kita. Selain harga, pemasaran juga sangat berpengaruh terhadap produk. Pelayanan
yang baik dan keinginan / kebutuhan pelanggan juga harus diperhatikan begitu
juga dengan kreatifitas pemasar. Semakin produsen kreatif dan lain daripada
yang lain, maka akan disukai oleh pelanggan. Inovasi juga dibutuhkan agar
pelanggan tidak jenuh dengan produk kita.
DAFTAR PUSTAKA
-
Wahjono, Sentot
Imam.2008.”Manajemen Pemasaran Bank”, Jakarta: Graha
-
Organisasi.org/cara-strategi-menentukan-harga-produk-barang-dan-jasa-menejemen-pemasaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar