Sabtu, 19 Oktober 2013

Sistem Moneter Internasional

Sistem Moneter Internasional
Kemilau Emas Gemparkan Perekonomian Global

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Secara umum, terdapat tiga kelompok besar di bidang ekonomi yang cukup populer, yaitu ekonomi mikro, makro dan moneter. Pada saat kita berbicara tentang moneter maka masalah utama yang sering kita bicarakan adalah berkaitan dengan uang. Setiap Negara mempunyai mata uang sendiri,dan mata uang itu menunjukkan nilai barangnya.Begitu juga dengan Sistem moneter internasional yang menjadi jembatan pembayaran atas transaksi lintas negara. Tidak semua sistem berhasil dalam menjalani tugasnya. Apalagi berhubungan dengan globalisasi yang mungkin sulit untuk memecahkan masalah dengan suguhan beberapa solusi yang saling bertentangan dan banyak pro dan kontra didalamnya.
Emas sering digunakan sebagai standar suatu mata uang. Kenaikan harga emas dunia merupakan dampak dari krisis keuangan dibeberapa negara seperti AS dan Eropa. Hal tersebut merupakan masalah utama yang melatarbelakangi sistem moneter internasional. Untuk itu dalam penulisan makalah ini penulis akan membahas terkait dengan sejarah emas, periode standar emas yang merupakan salah satu dari empat periode perkembangan sistem moneter internasional, pemburu emas terbesar didunia,  penyebab harga emas naik, faktor pemicu kenaikan emas, dampaknya bagi sosial, pilitik bahkan dunia, dan solusi untuk mengatasinya serta pandangan Islam tentang kenaikan harga emas tersebut.

1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang di atas,maka penulis memberikan rumusan masalah sebagai berikut ini:
Bagaimana sejarah tentang emas?
Bagaimana periode standar emas?
Apa saja penyebab harga emas naik serta faktor pemicunya?
Bagaimana dampaknya bagi Indonesia bahkan dunia?
Bagaimana solusinya?
Bagaimana Islam memandang kenaikan harga emas tersebut?

1.3 Tujuan Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini penulis ini mempunyai beberapa tujuan antara lain sebagai berikut:
1.3.1 Tujuan bagi penulis
Ingin mengetahui sejarah tentang emas.
Ingin mengetahui periode standar emas yang menjadi salah satu dari empat perkembangan sistem moneter internasional.
Ingin mengetahui penyebab harga emas naik serta faktor pemicunya.
Ingin mengetahui dampak kenaikan harga emas bagi Indonesia bahkan dunia.
Ingin mengetahui solusinya.
Ingin mengetahui bagaimana sudut pandang Islam melihat kenaikan harga emas tersebut.

1.3.2 Tujuan bagi pembaca
Agar pembaca mengetahui sejarah tentang emas.
Agar pembaca mengetahui periode standar emas yang menjadi salah satu dari empat perkembangan sistem moneter internasional.
Agar pembaca mengetahui penyebab harga emas naik serta faktor pemicunya.
Agar pembaca mengetahui dampak kenaikan harga emas bagi Indonesia bahkan dunia.
Agar pembaca mengetahui solusinya.
Agar pembaca mengetahui bagaimana sudut pandang Islam melihat kenaikan harga emas tersebut.


BAB II
PEMBAHASAN

A.   Sejarah Emas
Emas telah dikenal sejak 40 ribu tahun sebelum masehi. Sejumlah suku pedalaman sudah mengenal Emas dan dijadikan sebagai alat budaya khususnya perlengkapan spiritual kuno. sejarah masyarakat Mesir Kuno (Circa), tahun 1932 sebelum masehi mereka memakamkan Raja Tutankhamen dalam peti Emas seberat hampir 2.500 pound. Raja Croesus dari Lydia (kini merupakan wilayah Turki), pada 560 tahun sebelum Masehi memerintahkan pembuatan koin emas pertama dan peristiwa ini menandai sejarah emas sebagai alat untuk bertransaksi. Sedangkan pada bangsa Romawi sendiri pada tahun 50 SM, mulai menggunakan koin Emas sebagai alat untuk bertransaksi.[1]
Sebagai komoditi pertambangan, Emas memiliki sejarah yang sangat panjang. Diperkirakan sejarah penambangan Emas sudah dimulai sejak 2000-5000 tahun SM. Begitu panjangnya usia kegiatan pertambangan Emas tentunya juga banyak mengalami perubahan metode, dimulai dengan cara pertambangan tradisional, yakni dengan menggunakan gravitasi atau amalgamasi air raksa, kemudian metode Sianida, flotasi dan heap leaching. Pertambangan Emas terbesar saat ini adalah Afrika Selatan, kendati demikian tidak berarti Afrika Selatan memilki cadangan emas yang terbesar. Sesuai dengan sifatnya, Emas memang tidak habis dikonsumsi, berbeda dengan komoditi lain yang habis apabila dikonsumsi sehingga memungkinkan negara lain yang tidak memilki tambang Emas yang banyak tetapi justru memilki cadangan Emas yang besar, hal ini terkait dengan fungsi Emas sebagai cadangan devisa dan instrumen moneter serta investasi.[2]
Lahirnya Islam sebagai sebuah peradaban dunia yang dibawa dan disebarkan Nabi Muhammad SAW telah memberikan perubahan yang cukup signifikan terhadap penggunaan emas sebagai mata uang, dalam aktivitas ekonomi dan perdagangan. Pada masa itu, ditetapkan berat standar dinar diukur dengan 22 karat emas, atau setara dengan 4,25 gram (diameter 23 milimeter). Standar ini kemudian dibakukan oleh World Islamic Trading Organization (WITO), yang kemudian berlaku hingga sekarang.

B.    Perkembangan Sistem Moneter Internasional
Copeland (1989), mengelompokkan periode sistem moneter internasional menjadi empat kelompok, yaitu:
1.     Periode standar emas (1880-1914)
Dalam sistem standar emas, nilai tukar domestik terhadap emas ditetapkan berdasarkan harga resmi yang tetap. Terdapat dua karakteristik utama dari standar emas yang diterapkan oleh negara-negara yang menggunakan standar ini pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, yaitu:
·       Perorangan dapat dengan bebas mengimpor dan mengekspor emas.
·       Persediaan dan uang kertas yang beredar cukup dijamin dengan persediaan emas.
Keunggulan sistem ini, secara konseptual, apabila tidak terjadi distorsi dalam ekonomi maka maka penggunakan standar emas dapat secara otomatis memperbaiki neraca perdagangan suatu negara. Prinsip standar emas adalah uang beredar harus dijamin dengan cadangan emas sehingga sistem ini mendorong terjadinya stabilitas nilai tukar dan harga. Akan tetapi sistem ini mempunyai kelemahan, yaitu apabila jumlah cadangan emas tidak mencukupi atau terlalu besar dari kebutuhan perekonomian.[3]
Penerapan sistem standar emas berakhir seiring dengan meletusnya Perang Dunia I. perang telah merusak arus perdagangan dan mobilitas emas antar negara, sehingga standar ini tidak dapat bertahan. Selain itu, besarnya kebutuhan pembiayaan untuk perang pada negara-negara yang terlibat perang, seperti perancis mendorong pemerintah mencetak uang lebih banyak sehingga uang tersebut sepenuhnya lagi dapat dijamin dengan cadangan emas nasional.
2.     Periode Perang Dunia I dan II
Selama periode PD I hingga PD II, sistem nilai tukar yang digunakan suatu negara mengalami pasang surut. Pada periode PD I hingga tahun 1925, banyak negara menggunakan sistem nilai tukar mengambang dengan tidak ada intervensi dari bank sentral. Sedangkan dari tahun 1925-1931, sejalan dengan perbaikan standar emas, banyak negara menggunakan sistem nilai tukar dengan mengaitkan cadangan emas dan valuta asing yang dimiliki. Pada saat terjadi depresi di Amerika banyak negara menggalkan standar emas dan menggunakan sistem nilai tukar mengambang bebas terkendali.
3.     Sistem Bretton Woods
Untuk menghindari kekacauan ekonomi yang terjadi setelah PD I maka muncullah berbagai pemikiran untuk menetapkan suatu sistem moneter internasional yang baru, bahkan ketika PD II masih berlangsung. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, maka pada Juli 1944 di Bretton Woods, New Hampshire, telah diselenggarakan suatu konferensi yang diikuti oleh 44 negara. Menindaklanjuti pertemuan tersebut, maka pada Desember 1946 ditetapkan secara resmi suatu tatanan moneter internasional yang baru. Salah satu kepentingan terpenting yang diambil adalah penetapan sistem nilai tukar tetap secara resmi diikuti oleh 32 negara. Pada masa itu didirikan IMF dan IBRD atau yang lebih dikenal dengan World Bank.
4.     Pascasistem Bretton Woods
Pada sekitar awal tahun 1970-an, terjadi perubahan mendasar dalam sejarah moneter internasional dunia. Kondisi ini diawali sejak semakin menghebatnya perang vietnam tahun 1965, yaitu ketika berlebihnya penawaran uang dollar daripada permintaannya. Hal ini disebabkan oleh membengkaknya defisit neraca pembayaran Amerika, dan tingginya laju inflasi di negara tersebut. Kondisi tersebut mengakibatkan nilai tukar dollar semakin menurun, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap US$ semakin menurun.[4]


Mengingat banyak kelebihan pada sistem standar emas para pemikir dan ekonom menginginkan sistem standar emas diberlakukan kembali. Tetapi jika cara itu dilaksanakan, terdapat beberapa kelemahan atau masalah apabila cara tersebut dilaksanakan. Masalah tersebut antara lain:
a.      Kenaikan harga emas yang cukup tinggi hanya akan memberikan keuntungan yang sangat besar kepada sebagian negara atau golongan.
b.     Penggunaan kembali standar emas akan mendorong pencarian dan eksplorasi emas secara besar-besaran.
c.      Agar standar emas berjalan baik, setiap negara yang menganutnya harus menetapkan kebijakan “disiplin”.

C.   Memaknai Emas
            Emas tetaplah emas. Walaupun terbenam ke  dalam lumpur, itu tak akan  mengurangi apresiasi  umat manusia terhadap logam mulia berwarna kuning kemilau tersebut.  ketika bentuknya bermetamorfosa dari seonggok lempengan atau batangan menjadi aneka perhiasan berupa gelang, kalung, anting, cincin, kata emas selalu melekat di balik aneka bentuk perhiasan tersebut.[5]
Itulah kira-kira ungkapan ketika memaknai eksistensi emas di dalam kehidupan manusia sebagai makhluk  sosial—apalagi makhluk ekonomi.  Semakin mempunyai  banyak emas, orang akan dipandang sebagai makhluk ekonomi yang sukses, sehingga eksistensi  mereka sebagai makhluk sosial  ikut  terangkat.Namun, dalam sistem perekonomian modern seperti sekarang ini,  memiliki banyak emas bukan lagi menjadi satu-satunya cara untuk menjadi orang kaya.Emas hanyalah salah satu instrumen  investasi, karena setidaknya ada tiga pilihan instrumen investasi  yang bisa ditransaksikan secara likuid: emas, saham, valuta asing.
Di mata investor, instrumen  yang paling mendatangkan keuntungan besar adalah emas yang sesungguhnya.  Jadi pepatah emas tetaplah emas bagi mereka  harus dilihat dalam dinamika interaksinya dengan saham dan valas (valuta asing).Dengan interaksi  transaksional  ketiga komponen investasi tersebut, kita bisa memotret perkiraan  harga emas  2012.
D.   Mengapa Emas Cenderung Naik?
Setidaknya ada 5 (lima) alasan fundamental yang akan  mendorong harga emas jangka panjang (terus) naik, yaitu :
1.      Keterbatasan supply
 rata-rata pertumbuhan emas tahunan di seluruh dunia hanya berada di kisaran 2 % pertahun.  Ini sudah merupakan total antara hasil tambang baru dan hasil emas recycles.
2.      Pertumbuhan demand 
 dua bangsa ‘penggemar’ emas dunia karena emas menjadi bagian dari budaya mereka adalah China dan India, kedua bangsa ini mengalami pertumbuhan ekonomi terbaik dalam dasawarsa terakhir ditambah realita bahwa dua negara tersebut adalah juga dua negara dengan penduduk terbesar nomor 1 dan 2 dunia  – jadi pertumbuhan kebutuhan emas mereka saja sudah akan sulit dipenuhi oleh pertumbuhan supply emas dunia.  Padahal demand baru atas emas bukan hanya datang dari masyarakat China dan India yang semakin makmur , individual dan bahkan korporasi dari seluruh dunia tiba-tiba membutuhkan emas untuk safe haven mereka atas ketidak pastian ekonomi dunia akhir-akhir ini.
3.      Pembelian emas oleh bank-bank sentral  dunia 
 Setelah kurang lebih dua dasawarsa bank-bank sentral dunia menjadi net sellers untuk supply emas, sekarang ini mereka menjadi net buyers – artinya lebih banyak yang membeli ketimbang yang menjual. Trend ini nampaknya akan terus berlanjut karena kekuatan ekonomi terbesar kedua dunia (China) – yang bisa menjadi no 1 dalam beberapa tahun kedepan – merasa perlu terus menambah cadangan emasnya.  Cadangan emas mereka yang saat ini berada pada  angka 1,054 ton hanya setara kurang lebih 1.6% reserve-nya,  bandingkan dengan cadangan emas Amerika yang mencapai  8,134 ton atau sekitar 74% dari reserve-nya. Bila China akan terus meningkatkan cadangan emasnya mencapai rata-rata dunia yang  11.6% saja, maka bank sentral  China masih akan butuh tambahan sekitar 6,500 ton emas – suatu jumlah yang akan menyedot habis supply emas dunia dan melambungkan harga ke angka yang tidak terbayangkan.
4.      Daya beli US Dollar yang terus melemah 
 Ada ironi yang luar biasa di ekonomi kapitalis dunia saat ini, yaitu negeri dengan penduduk paling kaya dan jumlah cadangan emas terbesar di dunia – ternyata uangnya juga menjadi salah satu yang paling cepat menurun daya belinya di dunia.  Penyebabnya antara lain adalah anggaran belanja mereka yang lebih besar dari pendapatannya. sama dengan kehidupan keluarga yang kaya belum tentu cukup sebaliknya yang miskin bukan berarti tidak cukup. Penyebab kedua adalah terkonsentrasinya kekayaan pada segelintir orang – membuat ketimpangan di negeri itu akan semakin jauh – yang berarti juga beban pemerintah akan semakin berat, hutang semakin besar dan US Dollar akan terus kehilangan daya belinya. Ketika US Dollar kehilangan daya beli, harga emas dunia yang sampai saat ini dinilai dalam US Dollar tentu saja akan naik.
5.      Nilai tukar Rupiah 
 Kita yang di Indonesia membeli emas dengan Rupiah akan sangat terpengaruhi oleh nilai tukar Rupiah kita terhadap US Dollar. Rupiah memang menguat ketika US Dollar melemah, namun penguatan Rupiah tidak proporsional terhadap pelemahan US Dollar. Efek penguatan Rupiah pada umumnya lebih kecil dari efek pelemahan daya beli  US Dollar, jadi resultante-nya adalah ketika harga emas melonjak karena US Dollar melemah – harga emas dalam Rupiah ikut melonjak.
6.      Obligasi Pemerintah
 Sepuluh tahun hasil US treasury telah pulih dari mereka akhir-of-2008 terendah antara 2% dan 3,3%, namun ini tidak serta merta mewakili luas inflasi. Terdapat sedikit bukti bahwa membeli emas adalah hasil dari kekhawatiran inflasi.
7.      Spekulasi dan ETFs
 Gelombang 2008 harga minyak mentah menjadi US $ 147 per barel menunjukkan bahwa gelembung spekulatif yang sama membentuk emas. Namun, satu perbedaan yang jelas antara dulu dan sekarang adalah bahwa ketika minyak memuncak, pasar ke depan adalah mengantisipasi penurunan harga. Mengantisipasi pasar emas naik, dan perkiraan nilai US $ 1.250 per ounce untuk Juni 2014. Sementara ETF dikutip sebagai biang keladi bagi meningkatnya minyak dan juga memainkan peran dalam pasar emas, dampaknya mungkin terbatas di pasar emas.Awal tahun 2009 ETFs mungkin telah pembeli aktif, tetapi aktivitas mereka telah mendatar sejak. Telah ada peningkatan tajam dalam posisi maju lama di emas di Perdagangan Berjangka Komoditi Commission (CFTC) dan merindukan bersih telah mencapai rekor.Meskipun semua perhatian dibayar untuk penjualan emas oleh bank sentral dan kenyataan bahwa kepemilikan emas dunia mengalami penurunan luas, saham di negara industri yang sedang berkembang sebagai bagian dari total cadangan devisa. Dan kecenderungan ini diperbaharui pada kuartal pertama.
8.      Cina dan Pasar Luar Negeri
Cina muncul sebagai sebuah kekuatan ekonomi internasional dan kepemilikan melaporkan perusahaan emas tidak selalu dapat diandalkan. Hal ini terutama penting sekarang bahwa pemerintah Cina dapat melakukan pembelian mereka di pasar domestik. Rakyat Bank of China (BOC) menampung sekitar 1.054 metrik ton emas, yaitu sekitar dua persen dari $ 2,3 triliun dalam cadangan mata uang asing.
Pengecer dan perhiasan semakin enggan untuk membeli pada tingkat yang lebih tinggi. Dalam beberapa tahun terakhir India telah pengimpor terbesar di dunia emas, dan pada bulan Februari 2008 impor mencapai 23 ton. Angka ini turun menjadi 1,8 ton pada Januari 2009 dan pada bulan Februari tidak ada emas diimpor. Tetapi pada bulan Oktober 2009 di belakang permintaan impor India meningkat emas naik lebih dari 45% pada 48 ton. India telah mengimpor 33 ton pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada bulan September 2009 Dana Moneter Internasional (IMF) mengumumkan bahwa mereka akan menjual 403,3 ton emas untuk memperkuat keuangannya dan meningkatkan kemampuannya untuk memberikan pinjaman kepada negara-negara berkembang. Pada bulan November IMF mengungkapkan bahwa dari 19 Oktober-30 Oktober itu dijual 200 metrik ton emas untuk Reserve Bank of India (RBI). The RBI dibayar $ 6700000000 untuk setara dengan sekitar 8% dari produksi tambang tahunan dunia. Sebagai persentase cadangan devisa, kepemilikan emas India sekarang lebih tinggi daripada Cina. Banyak analis percaya pembelian India akan mendorong negara-negara lain dan investor untuk meningkatkan pembelian emas mereka. Memang, dengan 203,3 ton metrik masih dijual di IMF, Cina dapat menjadi pembeli besar berikutnya.
Karena lima hal yang bersifat fundamental tersebut diatas tidak mudah berubah oleh sentimen sesaat, maka dampaknya akan lebih bersifat jangka panjang.Jadi  bila dalam jangka pendek ini harga emas akan turun oleh meredanya sentimen sesaat, bisa jadi  ini kesempatan untuk mulai mengamankan asset kertas ke asset riil yang mungkin akan lebih mampu bertahan dalam memenuhi kebutuhan jangka panjang.
Dibawah ini adalah contoh grafik kenaikan harga emas:
Gambar 1
E.     Kenaikan Harga Emas, Amerika vs Eropa
Seluruh dunia digegerkan oleh fenomena kenaikan harga emas saat ini. Semua orang berlomba-lomba membeli emas setelah mengetahui harga emas akan meroket. Hal tersebut diakibatkan oleh ketidakpastian perekonomian Amerika. Selain itu terjadi krisis utang di Eropa. Dinamika transaksional antara emas, saham, dan valas  sepanjang 2011 sangat dipengaruhi  oleh dua kutub ekonomi dunia: AS dan Eropa. Ibarat dua kutub pendulum (bandul), pasar emas seperti dihipnotis oleh gerakan pendulum ke arah kedua kutub perekonomian dunia yang sama-sama terpuruk tersebut.[6]
Tahun ini pun demikian.  Hanya saja kekuatan  arah ayunan pendulum itu akan mengalami ketimpangan sejalan dengan timpangnya pertumbuhan ekonomi kedua kutub tersebut. Ini dapat dilihat dari proyeksi pertumbuhan ekonomi  yang  dikeluarkan oleh tiga perusahaan pialang ternama AS, yaitu Barclays Capital, JP Morgan Chase & Co, dan  Morgan Stanley. Barclays Capital memprediksikan perekonomian AS tahun ini tumbuh 2,5%, sedangkan Eropa  turun 0,2%.JP Morgan Chase & Co dari New York juga memperkirakan perekonomian  AS tumbuh 2,5%, namun memprediksikan penurunan ekonomi Eropa lebih dalam lagi, yaitu 0,7%. Sementara itu, Morgan Stanley  memprediksikan perekonomian Negeri Paman Sam tahun ini tumbuh 2,2%, sedangkan Eropa turun -0,2%.
Dengan kata lain, tahun ini  laju pertumbuhan ekonomi AS mengencang, karena tahun lalu hanya tumbuh 1,7%. Ini bertolak belakang dengan Eropa yang tahun lalu mati-matian ‘mempertahankan hidup’ sehingga mampu meraih laju perekonomian 1,5%, tapi tahun ini harus rela ‘terdegradasi’ ke dalam resesi ekonomi.Konsekuensinya pun bisa ditebak. Bursa Eropa dan mata uang euro tahun ini akan babak belur. Nah dalam kondisi seperti ini, masyarakat Eropa benar-benar melihat dengan mata kepala sendiri  bahwa pepatah emas tetaplah emas benar-benar terbukti. Sebaliknya, perekonomian domestik AS tahun ini kian bergairah karena harga BBM akan turun, tingkat pengangguran akan semakin turun dan belanja konsumsi akan naik sejalan dengan perpanjangan pemotongan pajak hingga Februari 2012. Belanja konsumsi menjadi faktor penentu, karena sekitar 70% perekonomian AS ditopang oleh belanja konsumsi. “AS menapak 2012 dengan penuh percaya diri karena pengangguran diyakini berkurang, bursa menunjukkan tanda-tanda kebangkitan, dan harga bahan bakar turun.
Fenomena diatas seakan-akan Eropa vs Amerika  Serikat menjadi icon kenaikan harga emas dunia. Buktinya Harga emas di dunia sepanjang  Januari-Desember 2011  menunjukkan grafik kenaikan kendati sempat  bergerak menurun pada kuartal II/2011 (April-Juni).
Gambar 2
Prediksi harga emas dunia 2012 dan pergerakan harga spot emas dunia januaru-desember 2012large_2012-emasok.jpg

Berdasarkan data harga spot emas dunia dari Bloomberg, harga rata-rata emas selama Januari merupakan level terendah sepanjang 2011,  yaitu US$ 1.332,80 per troy ounce (US$42,85/gram). Harga tersebut terus bergerak naik hingga  di level  US$1.563,70 selama April 2011. Namun, sepanjang kuartal II (April-Juni) harus emas terus turun kendati masih jauh di atas harga Januari.Pada kuartal III atau Juli-September  harga emas kembali menunjukkan tren kenaikan dan puncaknya terjadi  pada Agustus di level US$ 1.825,72 per troy ounce (US$58, 7/gram). 
            Sejak saat itu, harga emas  terus turun  dan berada di level rata-rata US$ 1.651,77 troy ounce (US$53,11/gram).Mengapa harga emas melejit  sepanjang Agustus. Saat itu, krisis keuangan Eropa—sebagai dampak dari krisis utang Yunani yang kemudian merembet ke Spanyol dan Italia—sedang mencapai puncaknya. Bank Sentral  Eropa terpaksa membeli obligasi Yunani,  Spanyol, dan Italia senilai 115 miliar euro.  Ini merupakan pembelian kedua setelah Maret  senilai 76,7 miliar euro. Ini memberi sentimen negatif  bagi bursa Eropa dan membenamkan mata uang euro. 
Pada saat yang sama, Amerika Serikat   terbelenggu utang US$14,58 ketika harus mem-bail out bank-bank di Negeri Paman Sam tersebut. Bursa saham dan dolar AS pun bernasib saham seperti  ‘saudaranya’ dari Eropa.Ketika bursa dan valas terpuruk itulah pepatah emas adalah emas  benar-benar berlaku. Investor beramai-ramai mengoleksi emas, sehingga harga logam mulia itu langsung meroket.
Dibawah ini adalah proyeksi pertumbuhan ekonomi AS dan Eropa tahun 2012
Gambar 3
Proyeksi pertumbuhan ekonomi AS dan Eropa tahun 2012
Analis
AS             
 Eropa
Dean Maki, Chief U.S. economist Barclays Capital
2,5%
-0,2%
Michael Feroli, Chief U.S. Economist JP Morgan Chase & Co
2,5%
-0,7%
Vincent Reinhart, Chief U.S. economist Morgan Stanley
2,2%
-0,2%
Sumber: Bloomberg


Proyeksi Pertumbuhan ekonomi AS  dan Eropa 2012
F.    Prediksi Harga Emas Tahun 2012
Harga emas mengalami pergerakan yang fluktuatif sepanjang tahun 2011. Meski akhir-akhir ini tren harganya terus menurun, namun emas masih menjadi komoditas yang mencetak kenaikan gemilang di 2011. Rata-rata harga emas ditahun 2011 adalah sekitar US$1.569,88 per ounce. Harga terendah terjadi pada 28 Januari di US$1.308,25 per ounce. Dan puncak harga emas terjadi pada 6 september ketika harga menembus US$ 1.921,15 per ounce. Jika pada semester 1 harga emas cukup tenang, tidak demeikian pada semester II. Gejolak emas semakin menjadi-jadi pada paruh kedua tahun 2011, terutama pada agustus dan September, dengan harga emas harian sempat turun 7% selama September, meski sempat menguat hingga 4% selama Juli. Capaian harga emas itu tentu saja lebih tinggi ketimbang rata-rata harga emas tahun 2010 yang sebesar US$ 1.225 per ounce.
            Lalu bagaimana dengan prediksi emas ditahun 2012?
Biro Ekonomi Sumber Daya dan Energi Australia memperkirakan harga emas pada tahun 2012 akan meningkat 17% menjadi sekitar US$ 1.850 per ounce. Sementara produksi emas dunia diperkirakan naik 3% didorong kenaikan produksi di Afrika dan Amerika latin. Harga emas diperkirakan didorong oleh tingkat suku bunga yang rendah di AS dan Eropa, perubahan protofolio dineraca sejumlah bank sentral dan berlanjut investasi serta permintaan dari konsumen dinegara-negara berkembang.

G.   Para Penguasa Emas Dunia
Lima pemegang emas terbesar menguasai 60 persen cadangan emas dunia 30.535 ton. Sejauh ini, berdasarkan laporan bulanan World Gold Council 80 persen cadangan emas dunia hanya dikuasai oleh 20 pemegang emas terbesar dunia yakni bank sentral, lembaga internasional dan pemerintah. Bahkan, lima pemegang emas terbesar menguasai 60 persen cadangan emas dunia yang mencapai 30.535 ton pada 2010.
1.     Amerika Serikat
Gedung Capitol di Washington DC Amerika Serikat Amerika adalah penguasa emas nomor wahid dunia. Berdasarkan data terbar World Gold Council pada 2010, total cadangan emas yang dikuasai Amerika Serikat mencapai 8.133 ton dengan nilai US$291 miliar.

2.     Jerman
Brandenburg Gate di Berlin Jerman merupakan pemegang cadangan emas terbesar kedua dunia, sebanyak 3.404 ton. Di tengah gonjang-ganjing harga emas dunia, Jerman mengumumkan tidak akan menjual cadangan emasnya, meski sebelumnya bisa menjual lebih dari 6,5 ton setiap tahun. Cadangan devisa dalam bentuk emas yang dikuasai oleh Deutsche Bundesbank, bank sentral Jerman adalaj 67,4 persen dari total cadangan devisanya.
3.     IMF
Gedung IMF di Washington DC Dana Moneter Internasional (IMF) adalah lembaga keuangan multinasional yang beroperasi di 185 negara. IMF mengelola sebagian devisanya dalam bentuk emas. Jumlahnya mencapai 2.907 ton emas atau terbesar ketiga di dunia.
4.     Italia
Coliseum Roma, Italia Italia, melalui bank sentral The Banca D’Italia menjadi penguasa emas terbesar keempat dunia. Italia mengelola cadangan devisa dalam bentuk emas sebanyak 2.451 ton menurut laporan World Gold Council. Nilai cadangan devisa dalam bentuk emas tersebut adalah US$87,93 miliar atau 66,2 persen dari total cadangan devisa Italia.
5.     Prancis
Polisi Perancis di Paris berjaga-jaga di sekitar Menara Eiffel Prancis merupakan negara yang mengelola emas terbesar kelima di dunia sebanyak 2.435 ton dengan nilai US$87,344 miliar. Bagi bank sentral Prancis, Banque De France yang menjadi pengelola devisa, cadangan dalam bentuk emas mencapai sekitar 65,7 persen dari total cadangan devisanya.

Selain itu terdapat Tiga dari empat negara calon kekuatan ekonomi baru yang dikenal dengan B.R.I.C (Brazil, Rusia, India dan China) memang melakukan pembelian secara beruntun dan dalam jumlah besar dalam satu dekade ini.[7]
Agar dapat merengguk untung, maka dibawah ini ada beberapa tips  berinvestasi dengan komoditi safe haven, antara lain:
1.     Beli dalam bentuk emas di pasar berjangka
Salah satu cara paling mudah dalam berinvestasi dengan emas adalah dengan membelinya dalam bentuk exchange-traded fund (ETF) seperti SPDR Gold Trust ETF, iShares Gold Trust, atau Market Vectors ETF Trust.
Kelebihan ETF dari instrumen modal lainnya adalah ia lebih mudah diperdagangkan dan dana yang dibutuhkan biasanya lebih rendah. Kelemahan berinvestasi dalam bentuk ETF adalah keuntungan yang didapat tidak selalu seketika dan terkadang tertinggal dari kenaikan harga emas. Risikonya adalah harga emas dapat naik dan turun sangat cepat.
2.      Beli saham
Cara lain ‘bermain emas’ adalah dengan langsung ke sumbernya, yakni tambang emas. Sementara harga emas fisik kini meningkat, saham perusahaan tambang emas justru merosot. Namun, dalam beberapa bulan ke depan, saham-saham emas ini diproyeksikan akan menguat.
3.      Beli aset emas
Orang menyimpan uang mereka dalam aset berharga seperti emas batangan. Ketika nilai mata uang jatuh, nilai emas batangan tetap. Emas fisik memiliki nilai keuntungan paling langsung. Namun, kelemahannya, para investor juga akan lebih kesulitan ketika ingin melepas aset mereka.

H.   Dampak Kenaikan Harga Emas
Terjadinya kenaikan harga emas tidak hanya merugikan pemerintah dan perusahaan tetapi juga masyarakat apalagi masyarakat menengah kebawah. Dua kutub antara Amerika dan Eropa sepertinya membuat perekonomian dunia sedikit goyah. Mengingat emas menjadi ukuran suatu mata uang. Walaupun standar emas sekarang sudah jarang dipakai dan banyak para ahli ekonom yang menginginkan standar emas digunakan kembali. Hal tersebut tidak mudah karena terjadi banyak kelemahan jika standar emas digunakan kembali seperti yang dijelaskan sebelumnya. Ada beberapa pihak yang dirugikan akibat kenaikan harga emas dunia, misal dampak sosial dan politiknya adalah sebagai berikut:


Dampak Sosial:
1.     Kenaikan harga emas sangat mempengaruhi masyarakat terutama masyarakat kelas bawah karena mereka semakin dibebani dalam menyiapkan akad nikah dengan naiknya harga emas.
2.     Mempengaruhi masyarakat yang memiliki pekerjaan tetap karena permintaan terhadap barang lain berkurang.
3.     Masyarakat jadi enggan untuk menabung karena hasil pendapatannya setiap bulan berkurang untuk membeli emas untuk golongan menengah.
4.     Kondisi masyarakat tidak stabil.
Selain dampak sosial diatas perusahaan juga terkena dampaknya, seperti:
1.      Meningkatnya harga penawaran.
2.      Meningkatnnya investasi di tahun yang akan datang.
3.      Permintaan dari masyarakat akan berkurang. 
4.      Keuntungan yang di dapat belum memuaskan, sehingga mengurangi investasinya.
Dampak Politik:
1.      Pemerintah akan kesulitan dalam mengatur laju inflasi ditahun yang akan datang karena harga-harga barang semakin naik. 
2.      Pemerintah akan banyak mendapatkan unjuk rasa dari masyarakat karena mereka tidak setuju terhadap kenaikan harga emas 
3.      Inflasi bisa terjadi akibat keterlambatan distribusi emas, sehingga harga emas meroket dan pada akhirnya menimbulkan inflasi yang dapat melampaui APBN.
4.      Menimbulkan kegagalan pembangunan.

 Bagaimana dengan inflasi di indonesia akibat kenaikan harga emas?
Pengaruh kenaikan harga emas terhadapi tingkat inflasi di Indonesia tidak besar, sangat jauh bila dibanding dengan bobot makanan, yang dampaknya demikian terasa kala tahun lalu pemerintah kesulitan menjaga pasokan bahan pokok. kenaikan harga emas yang sangat tajam tidak akan berlangsung lama. Emas mengalami overbought (kelebihan pembelian), sementara bursa saham oversold (kelebihan penjualan), sehingga dalam waktu dekat akan terjadi koreksi.  Akan ada titik equilibrium (keseimbangan) baru di mana harga emas akan melemah kembali, sementara harga bursa saham akan seimbang.inflasi Indonesia tahun ini benar-benar akibat pengaruh dari beberapa komoditas, utamanya bahan pangan, adapun di luar komoditas yang memengaruhi adalah emas, namun tidak besar. [8]

I.      Solusi
Begitu banyak dampak yang diakibatkan oleh kenaikan harga emas dunia. Berikut ini ada beberapa solusi dari pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga emas:
1.     Meningkatkan produksi emas 
Peningkatan produksi emas sangat dibutuhkan, karena ibaratnya emas adalah barang langka dan di incar oleh banyak orang. Tetapi tidak mudah untuk mewujudkan hal tersebut. Meningkatkan produksi emas tidak semudah yang kita bayangkan. Walaupun Negara kita adalah Negara yang kaya akan sumber daya termasuk emas tetapi pemegang perusahaan dalam hal pengelolaan emas adlah perusahaan asing. Tetapi setidaknya dengan penambahan produksi emas dapat mengurangi kelangkaan dan kenaikan harga emas saat ini.
2.     Pengawasan harga : Harga maksimum melindungi konsumen
Harga minimum melindungi produse
n.
Maksudnya disini adalah jika harga emas tinggi maka konsumen akan merasa terlindungi karena emasnya mepunyai nilai yang sangat tinggi dan ia mendapat untung jika ia menjualnya karena ia membeli emas tersebut lebih rendah dari waktu ia membelinya. Sedangkan para produsen dengan harga yang minimum ia akan merasa terlindungi jika harga emas pada saat itu rendah. Sebaliknya jika harga emas mengingkat ia akan rugi.
3.     Menaikkan harga tarif pajak yang nantinya dapat mengurangi tingkat konsumsi
Pajak adalah salah satu cara untuk mengurangi konsumen terhadap pembelian emas. Konsumen akan merasa enggan jika pajak yang dikenakan emas reltif tinggi.


4.     Menghemat pengeluaran pemerintah 
Dengan kenaikan harga emas pemerintah perlu menghemat pengeluaran dikarenakan untuk menyeinbangkan dengan harga emas yang tinggi.
5.     Mengurangi peredaran uang
Karena harga emas meningkat, pemerintah perlu mengurangi peredaran uang. Karena jika terlalu banyak uang yang beredar, maka masyarakat akan banyak menggunakannya untuk membeli emas yang harganya relative tinggi saat ini. Maka mengingat harga emas meningkat, pasti terlalu banyak uang yang masuk untuk pembiayaan pembelian emas. Sehingga uang yang beredar terlalu banyak dan mungkin dapat terjadi inflasi.

J.     Padangan Islam
Mata uang dinar dan dirham telah dipergunakan pada zaman Rasulullah saw dan para sahabat. Pada masa islam mata uang itu digunakan sebagai bagian dari hukum muamalah. Tidak menutup kemungkinan pada zaman modern sekarang penerapan kembali mata uang dinar dan dirham mengingat kembali cadangan emas yang dimiliki negara-negara baik negara timur tengah maupun negara asia lebih khusus negara asia tenggara seperti : Indonesia, Malaysia. Terbukti penerapan menggunakan mata uang dinar dan dirham mulai dilakukan saat ini di Malaysia, hal ini menjadi suatu pemicu bagi negara lain yang memiliki cadangan emas yang lebih banyak dibandingkan negara Malaysia, mengingat Indonesia yang mempunyai masyarakat mayoritas muslim dan mempunyai cadangan emas yang cukup banyak menjadi nilai plus untuk menerapkan secepatnya system mata uang dinar dan dirham.









PENUTUP

Kesimpulan
            Emas merupakan barang yang berkilau dan menjadi banyak incaran orang-orang. Para ilmuan ekomom menginginkan diberlakukannya kembali standar emas. Tetapi hal tersebut tidak mudah. Karena mengingat banyak kekurangan didalamnya yang mungkin bias menimbulkan kerugian bagi orang lain.
            Fenomena kenaikan harga emas saat ini dipicu oleh dua kutub yaitu Amerika dan Eropa. Amerika mengalami peningkatan suku bunga yang tinggi, sedangkan Eropa pada pasar saham terjadi krisis yang sangat tinggi sehingga orang-orang berbondong-bondong membeli emas.
Akibat dari ketidakpastian perekonomian Amerika dan Eropa, kenaikan harga emas berimbas di tahun 2012 yang semakin meroket tajam. Orang-orangpun berbondong-bondong membeli emas. Tidak hanya itu, perekonomian dunia juga goyah karena terjadi kenaikan harga emas. Kenapa hal tersebut bias berpengarug besar bagi dunia? Karena Amerika dan Eropa adalah Negara yang terbesar dalam pasar keuangan internasional. Hamper pasar bisnis internasional mereka kuasai. Dan perkembangannya hingga saat ini telah membuka penurunan hambatan-hambatan bagi Negara-negara lainnya untuk melakukan bisnis internasional.
Tidak banyak yang pemerintah dapat lakukan untuk mengatasi kenaikan harga emas yang meroket tajam. Hanya sebagian pengendalian saja yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga emas tersebut. Selain itu, kita sebagai warga Negara juga turut berusaha untuk membantu pemerintah mengatasi kenaikan harga emas ini.







DAFTAR PUSTAKA

-        A Samuelson, Paul & D Nodhaus, William.2005.”Economics”ed18. New York: Mc Graw – Hill Irwin      
-        Ghafur W, Muhammad.2007.”Pengantar Ekonomi Moneter”.Biruni fress: Yogyakarta

-        http://www.bisnis.com/articles/outlook-emas-2012-resesi-eropa-dongkrak-harga-ke-us$68-80-slash-gram
















CURICULUM VITAE

Nama: Angie Cyntia Wati
Jenis Kelamin: Perempuan
Tempat, tanggal lahir: Yogyakarta, 22 Oktober 1990
Agama: Islam
Alamat: Tompeyan TR III/ no.129 Tegalrejo Yogyakarta
Telepon: 087839848049
Moto hidup: Selalu Belajar dari pengalaman dan orang sekitar

Pendidikan:
1997-2003: SD N Tegalrejo II Yogyakarta
2003-2006: SMP N 7 Yogyakarta
2006-2009: MAN III Yogyakarta
2009-Sekarang: Program Sarjana (S-1) Keuangan Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar