Sistem Moneter Internasional
Kemilau Emas Gemparkan Perekonomian Global
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Secara umum, terdapat tiga kelompok besar di bidang ekonomi yang
cukup populer, yaitu ekonomi mikro, makro dan moneter. Pada saat kita berbicara
tentang moneter maka masalah utama yang sering kita bicarakan adalah berkaitan
dengan uang. Setiap Negara mempunyai mata uang sendiri,dan mata uang itu
menunjukkan nilai barangnya.Begitu juga dengan Sistem moneter internasional yang
menjadi jembatan pembayaran atas transaksi lintas negara. Tidak semua sistem
berhasil dalam menjalani tugasnya. Apalagi berhubungan dengan globalisasi yang
mungkin sulit untuk memecahkan masalah dengan suguhan beberapa solusi yang
saling bertentangan dan banyak pro dan kontra didalamnya.
Emas sering digunakan sebagai standar suatu mata uang. Kenaikan
harga emas dunia merupakan dampak dari krisis keuangan dibeberapa negara
seperti AS dan Eropa. Hal tersebut merupakan masalah utama yang
melatarbelakangi sistem moneter internasional. Untuk itu dalam penulisan
makalah ini penulis akan membahas terkait dengan sejarah emas, periode standar
emas yang merupakan salah satu dari empat periode perkembangan sistem moneter
internasional, pemburu emas terbesar didunia,
penyebab harga emas naik, faktor pemicu kenaikan emas, dampaknya bagi sosial,
pilitik bahkan dunia, dan solusi untuk mengatasinya serta pandangan Islam
tentang kenaikan harga emas tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang di atas,maka penulis memberikan
rumusan masalah sebagai berikut ini:
Bagaimana sejarah tentang emas?
Bagaimana periode standar emas?
Apa saja penyebab harga emas naik serta faktor pemicunya?
Bagaimana dampaknya bagi Indonesia bahkan dunia?
Bagaimana solusinya?
Bagaimana Islam memandang kenaikan harga emas tersebut?
1.3 Tujuan Penulisan
Dalam
penyusunan makalah ini penulis ini mempunyai beberapa tujuan antara lain
sebagai berikut:
1.3.1
Tujuan bagi penulis
Ingin mengetahui sejarah tentang
emas.
Ingin mengetahui periode standar emas yang menjadi salah satu dari
empat perkembangan sistem moneter internasional.
Ingin mengetahui penyebab harga emas
naik serta faktor pemicunya.
Ingin mengetahui dampak kenaikan
harga emas bagi Indonesia bahkan dunia.
Ingin mengetahui solusinya.
Ingin mengetahui bagaimana sudut pandang Islam melihat kenaikan
harga emas tersebut.
1.3.2
Tujuan bagi pembaca
Agar pembaca mengetahui sejarah
tentang emas.
Agar pembaca mengetahui periode standar emas yang menjadi salah
satu dari empat perkembangan sistem moneter internasional.
Agar pembaca mengetahui penyebab
harga emas naik serta faktor pemicunya.
Agar pembaca mengetahui dampak kenaikan harga emas bagi Indonesia
bahkan dunia.
Agar pembaca mengetahui solusinya.
Agar pembaca mengetahui bagaimana sudut pandang Islam melihat
kenaikan harga emas tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Emas
Emas telah dikenal sejak 40
ribu tahun sebelum masehi. Sejumlah suku pedalaman sudah mengenal Emas dan
dijadikan sebagai alat budaya khususnya perlengkapan spiritual kuno. sejarah
masyarakat Mesir Kuno (Circa), tahun 1932 sebelum masehi mereka memakamkan Raja
Tutankhamen dalam peti Emas seberat hampir 2.500 pound. Raja Croesus dari Lydia
(kini merupakan wilayah Turki), pada 560 tahun sebelum Masehi memerintahkan
pembuatan koin emas pertama dan peristiwa ini menandai sejarah emas sebagai
alat untuk bertransaksi. Sedangkan pada bangsa Romawi sendiri pada tahun 50 SM,
mulai menggunakan koin Emas sebagai alat untuk bertransaksi.[1]
Sebagai komoditi pertambangan,
Emas memiliki sejarah yang sangat panjang. Diperkirakan sejarah penambangan Emas sudah dimulai sejak 2000-5000
tahun SM. Begitu panjangnya usia kegiatan pertambangan Emas tentunya juga
banyak mengalami perubahan metode, dimulai dengan cara pertambangan
tradisional, yakni dengan menggunakan gravitasi atau amalgamasi air raksa,
kemudian metode Sianida, flotasi dan heap leaching. Pertambangan Emas terbesar
saat ini adalah Afrika Selatan, kendati demikian tidak berarti Afrika Selatan
memilki cadangan emas yang terbesar. Sesuai dengan sifatnya, Emas memang tidak
habis dikonsumsi, berbeda dengan komoditi lain yang habis apabila dikonsumsi
sehingga memungkinkan negara lain yang tidak memilki tambang Emas yang banyak
tetapi justru memilki cadangan Emas yang besar, hal ini terkait dengan fungsi
Emas sebagai cadangan devisa dan instrumen moneter serta investasi.[2]
Lahirnya Islam sebagai sebuah
peradaban dunia yang dibawa dan disebarkan Nabi Muhammad SAW telah memberikan
perubahan yang cukup signifikan terhadap penggunaan emas sebagai mata uang,
dalam aktivitas ekonomi dan perdagangan. Pada masa itu, ditetapkan berat
standar dinar diukur dengan 22 karat emas, atau setara dengan 4,25 gram
(diameter 23 milimeter). Standar ini kemudian dibakukan oleh World Islamic
Trading Organization (WITO), yang kemudian berlaku hingga sekarang.
B. Perkembangan
Sistem Moneter Internasional
Copeland (1989), mengelompokkan periode sistem moneter internasional
menjadi empat kelompok, yaitu:
1. Periode
standar emas (1880-1914)
Dalam sistem standar emas, nilai tukar domestik
terhadap emas ditetapkan berdasarkan harga resmi yang tetap. Terdapat dua
karakteristik utama dari standar emas yang diterapkan oleh negara-negara yang
menggunakan standar ini pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, yaitu:
·
Perorangan dapat dengan bebas mengimpor dan
mengekspor emas.
·
Persediaan dan uang kertas yang beredar cukup
dijamin dengan persediaan emas.
Keunggulan sistem ini, secara konseptual, apabila tidak terjadi distorsi
dalam ekonomi maka maka penggunakan standar emas dapat secara otomatis
memperbaiki neraca perdagangan suatu negara. Prinsip standar emas adalah uang
beredar harus dijamin dengan cadangan emas sehingga sistem ini mendorong
terjadinya stabilitas nilai tukar dan harga. Akan tetapi sistem ini mempunyai
kelemahan, yaitu apabila jumlah cadangan emas tidak mencukupi atau terlalu
besar dari kebutuhan perekonomian.[3]
Penerapan sistem standar emas berakhir seiring dengan meletusnya Perang
Dunia I. perang telah merusak arus perdagangan dan mobilitas emas antar negara,
sehingga standar ini tidak dapat bertahan. Selain itu, besarnya kebutuhan
pembiayaan untuk perang pada negara-negara yang terlibat perang, seperti
perancis mendorong pemerintah mencetak uang lebih banyak sehingga uang tersebut
sepenuhnya lagi dapat dijamin dengan cadangan emas nasional.
2. Periode
Perang Dunia I dan II
Selama periode PD I hingga PD II, sistem nilai
tukar yang digunakan suatu negara mengalami pasang surut. Pada periode PD I
hingga tahun 1925, banyak negara menggunakan sistem nilai tukar mengambang
dengan tidak ada intervensi dari bank sentral. Sedangkan dari tahun 1925-1931,
sejalan dengan perbaikan standar emas, banyak negara menggunakan sistem nilai
tukar dengan mengaitkan cadangan emas dan valuta asing yang dimiliki. Pada saat
terjadi depresi di Amerika banyak negara menggalkan standar emas dan menggunakan
sistem nilai tukar mengambang bebas terkendali.
3. Sistem
Bretton Woods
Untuk menghindari kekacauan ekonomi yang terjadi
setelah PD I maka muncullah berbagai pemikiran untuk menetapkan suatu sistem
moneter internasional yang baru, bahkan ketika PD II masih berlangsung. Untuk
mewujudkan keinginan tersebut, maka pada Juli 1944 di Bretton Woods, New
Hampshire, telah diselenggarakan suatu konferensi yang diikuti oleh 44 negara.
Menindaklanjuti pertemuan tersebut, maka pada Desember 1946 ditetapkan secara
resmi suatu tatanan moneter internasional yang baru. Salah satu kepentingan terpenting
yang diambil adalah penetapan sistem nilai tukar tetap secara resmi diikuti
oleh 32 negara. Pada masa itu didirikan IMF dan IBRD atau yang lebih dikenal
dengan World Bank.
4. Pascasistem
Bretton Woods
Pada sekitar awal tahun 1970-an, terjadi perubahan
mendasar dalam sejarah moneter internasional dunia. Kondisi ini diawali sejak
semakin menghebatnya perang vietnam tahun 1965, yaitu ketika berlebihnya
penawaran uang dollar daripada permintaannya. Hal ini disebabkan oleh
membengkaknya defisit neraca pembayaran Amerika, dan tingginya laju inflasi di
negara tersebut. Kondisi tersebut mengakibatkan nilai tukar dollar semakin
menurun, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap US$ semakin menurun.[4]
Mengingat banyak kelebihan pada sistem standar emas para pemikir dan
ekonom menginginkan sistem standar emas diberlakukan kembali. Tetapi jika cara
itu dilaksanakan, terdapat beberapa kelemahan atau masalah apabila cara
tersebut dilaksanakan. Masalah tersebut antara lain:
a. Kenaikan
harga emas yang cukup tinggi hanya akan memberikan keuntungan yang sangat besar
kepada sebagian negara atau golongan.
b. Penggunaan
kembali standar emas akan mendorong pencarian dan eksplorasi emas secara
besar-besaran.
c. Agar
standar emas berjalan baik, setiap negara yang menganutnya harus menetapkan
kebijakan “disiplin”.
C. Memaknai
Emas
Emas tetaplah emas. Walaupun terbenam ke dalam
lumpur, itu tak akan mengurangi apresiasi umat manusia terhadap
logam mulia berwarna kuning kemilau tersebut. ketika bentuknya
bermetamorfosa dari seonggok lempengan atau batangan menjadi aneka perhiasan
berupa gelang, kalung, anting, cincin, kata emas selalu melekat di balik aneka
bentuk perhiasan tersebut.[5]
Itulah kira-kira ungkapan ketika memaknai eksistensi
emas di dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial—apalagi makhluk
ekonomi. Semakin mempunyai banyak emas, orang akan dipandang
sebagai makhluk ekonomi yang sukses, sehingga eksistensi mereka sebagai
makhluk sosial ikut terangkat.Namun, dalam sistem perekonomian
modern seperti sekarang ini, memiliki banyak emas bukan lagi menjadi
satu-satunya cara untuk menjadi orang kaya.Emas hanyalah salah satu
instrumen investasi, karena setidaknya ada tiga pilihan instrumen
investasi yang bisa ditransaksikan secara likuid: emas, saham, valuta
asing.
Di mata investor, instrumen yang paling
mendatangkan keuntungan besar adalah emas yang sesungguhnya. Jadi pepatah
emas tetaplah emas bagi mereka harus dilihat dalam dinamika interaksinya
dengan saham dan valas (valuta asing).Dengan interaksi
transaksional ketiga komponen investasi tersebut, kita bisa memotret
perkiraan harga emas 2012.
D. Mengapa Emas Cenderung Naik?
Setidaknya ada 5 (lima) alasan fundamental yang akan
mendorong harga emas jangka panjang (terus) naik, yaitu :
1.
Keterbatasan supply
rata-rata
pertumbuhan emas tahunan di seluruh dunia hanya berada di kisaran 2 %
pertahun. Ini sudah merupakan total antara hasil tambang baru dan hasil
emas recycles.
2.
Pertumbuhan demand
dua bangsa
‘penggemar’ emas dunia karena emas menjadi bagian dari budaya mereka adalah
China dan India, kedua bangsa ini mengalami pertumbuhan ekonomi terbaik dalam
dasawarsa terakhir ditambah realita bahwa dua negara tersebut adalah juga dua
negara dengan penduduk terbesar nomor 1 dan 2 dunia – jadi pertumbuhan
kebutuhan emas mereka saja sudah akan sulit dipenuhi oleh pertumbuhan supply
emas dunia. Padahal demand baru atas emas bukan hanya datang dari
masyarakat China dan India yang semakin makmur , individual dan bahkan
korporasi dari seluruh dunia tiba-tiba membutuhkan emas untuk safe haven mereka
atas ketidak pastian ekonomi dunia akhir-akhir ini.
3.
Pembelian emas oleh bank-bank sentral dunia
Setelah kurang lebih dua dasawarsa bank-bank
sentral dunia menjadi net sellers untuk supply emas, sekarang ini mereka
menjadi net buyers – artinya lebih banyak yang membeli ketimbang yang menjual.
Trend ini nampaknya akan terus berlanjut karena kekuatan ekonomi terbesar kedua
dunia (China) – yang bisa menjadi no 1 dalam beberapa tahun kedepan – merasa
perlu terus menambah cadangan emasnya. Cadangan emas mereka yang saat ini
berada pada angka 1,054 ton hanya setara kurang lebih 1.6%
reserve-nya, bandingkan dengan cadangan emas Amerika yang mencapai
8,134 ton atau sekitar 74% dari reserve-nya. Bila China akan terus meningkatkan
cadangan emasnya mencapai rata-rata dunia yang 11.6% saja, maka bank
sentral China masih akan butuh tambahan sekitar 6,500 ton emas – suatu
jumlah yang akan menyedot habis supply emas dunia dan melambungkan harga ke angka
yang tidak terbayangkan.
4.
Daya beli US Dollar yang terus melemah
Ada ironi yang
luar biasa di ekonomi kapitalis dunia saat ini, yaitu negeri dengan penduduk
paling kaya dan jumlah cadangan emas terbesar di dunia – ternyata uangnya juga
menjadi salah satu yang paling cepat menurun daya belinya di dunia.
Penyebabnya antara lain adalah anggaran belanja mereka yang lebih besar
dari pendapatannya. sama dengan kehidupan keluarga yang kaya belum tentu cukup
sebaliknya yang miskin bukan berarti tidak cukup. Penyebab kedua adalah terkonsentrasinya kekayaan pada segelintir orang – membuat ketimpangan di
negeri itu akan semakin jauh – yang berarti juga beban pemerintah akan semakin
berat, hutang semakin besar dan US Dollar akan terus kehilangan daya belinya.
Ketika US Dollar kehilangan daya beli, harga emas dunia yang sampai saat ini
dinilai dalam US Dollar tentu saja akan naik.
5.
Nilai tukar Rupiah
Kita yang di
Indonesia membeli emas dengan Rupiah akan sangat terpengaruhi oleh nilai tukar
Rupiah kita terhadap US Dollar. Rupiah memang menguat ketika US Dollar melemah,
namun penguatan Rupiah tidak proporsional terhadap pelemahan US Dollar. Efek
penguatan Rupiah pada umumnya lebih kecil dari efek pelemahan daya beli
US Dollar, jadi resultante-nya adalah ketika harga emas melonjak karena
US Dollar melemah – harga emas dalam Rupiah ikut melonjak.
6. Obligasi Pemerintah
Sepuluh tahun hasil US treasury telah pulih dari
mereka akhir-of-2008 terendah antara 2% dan 3,3%, namun ini tidak serta merta
mewakili luas inflasi. Terdapat sedikit bukti bahwa membeli emas adalah hasil
dari kekhawatiran inflasi.
7. Spekulasi dan ETFs
Gelombang 2008 harga minyak mentah menjadi US $ 147
per barel menunjukkan bahwa gelembung spekulatif yang sama membentuk emas.
Namun, satu perbedaan yang jelas antara dulu dan sekarang adalah bahwa ketika
minyak memuncak, pasar ke depan adalah mengantisipasi penurunan harga.
Mengantisipasi pasar emas naik, dan perkiraan nilai US $ 1.250 per ounce untuk
Juni 2014. Sementara ETF dikutip sebagai biang keladi bagi meningkatnya minyak
dan juga memainkan peran dalam pasar emas, dampaknya mungkin terbatas di pasar
emas.Awal tahun 2009 ETFs mungkin telah pembeli aktif, tetapi aktivitas mereka
telah mendatar sejak. Telah ada peningkatan tajam dalam posisi maju lama di
emas di Perdagangan Berjangka Komoditi Commission (CFTC) dan merindukan bersih
telah mencapai rekor.Meskipun semua perhatian dibayar untuk penjualan emas oleh
bank sentral dan kenyataan bahwa kepemilikan emas dunia mengalami penurunan
luas, saham di negara industri yang sedang berkembang sebagai bagian dari total
cadangan devisa. Dan kecenderungan ini diperbaharui pada kuartal pertama.
8. Cina dan Pasar Luar Negeri
Cina muncul sebagai sebuah kekuatan ekonomi
internasional dan kepemilikan melaporkan perusahaan emas tidak selalu dapat
diandalkan. Hal ini terutama penting sekarang bahwa pemerintah Cina dapat
melakukan pembelian mereka di pasar domestik. Rakyat Bank of China (BOC)
menampung sekitar 1.054 metrik ton emas, yaitu sekitar dua persen dari $ 2,3
triliun dalam cadangan mata uang asing.
Pengecer dan perhiasan semakin
enggan untuk membeli pada tingkat yang lebih tinggi. Dalam beberapa tahun terakhir
India telah pengimpor terbesar di dunia emas, dan pada bulan Februari 2008
impor mencapai 23 ton. Angka ini turun menjadi 1,8 ton pada Januari 2009 dan
pada bulan Februari tidak ada emas diimpor. Tetapi pada bulan Oktober 2009 di
belakang permintaan impor India meningkat emas naik lebih dari 45% pada 48 ton.
India telah mengimpor 33 ton pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada bulan September 2009 Dana Moneter Internasional (IMF) mengumumkan bahwa mereka akan menjual 403,3 ton emas untuk memperkuat keuangannya dan meningkatkan kemampuannya untuk memberikan pinjaman kepada negara-negara berkembang. Pada bulan November IMF mengungkapkan bahwa dari 19 Oktober-30 Oktober itu dijual 200 metrik ton emas untuk Reserve Bank of India (RBI). The RBI dibayar $ 6700000000 untuk setara dengan sekitar 8% dari produksi tambang tahunan dunia. Sebagai persentase cadangan devisa, kepemilikan emas India sekarang lebih tinggi daripada Cina. Banyak analis percaya pembelian India akan mendorong negara-negara lain dan investor untuk meningkatkan pembelian emas mereka. Memang, dengan 203,3 ton metrik masih dijual di IMF, Cina dapat menjadi pembeli besar berikutnya.
Pada bulan September 2009 Dana Moneter Internasional (IMF) mengumumkan bahwa mereka akan menjual 403,3 ton emas untuk memperkuat keuangannya dan meningkatkan kemampuannya untuk memberikan pinjaman kepada negara-negara berkembang. Pada bulan November IMF mengungkapkan bahwa dari 19 Oktober-30 Oktober itu dijual 200 metrik ton emas untuk Reserve Bank of India (RBI). The RBI dibayar $ 6700000000 untuk setara dengan sekitar 8% dari produksi tambang tahunan dunia. Sebagai persentase cadangan devisa, kepemilikan emas India sekarang lebih tinggi daripada Cina. Banyak analis percaya pembelian India akan mendorong negara-negara lain dan investor untuk meningkatkan pembelian emas mereka. Memang, dengan 203,3 ton metrik masih dijual di IMF, Cina dapat menjadi pembeli besar berikutnya.
Karena lima hal yang bersifat fundamental tersebut
diatas tidak mudah berubah oleh sentimen sesaat, maka dampaknya akan lebih
bersifat jangka panjang.Jadi bila dalam jangka pendek ini harga emas akan
turun oleh meredanya sentimen sesaat, bisa jadi ini kesempatan untuk mulai
mengamankan asset kertas ke asset riil yang mungkin akan lebih mampu bertahan
dalam memenuhi kebutuhan jangka panjang.
Dibawah ini adalah contoh
grafik kenaikan harga emas:
Gambar
1
E. Kenaikan
Harga Emas, Amerika vs Eropa
Seluruh
dunia digegerkan oleh fenomena kenaikan harga emas saat ini. Semua orang
berlomba-lomba membeli emas setelah mengetahui harga emas akan meroket. Hal
tersebut diakibatkan oleh ketidakpastian perekonomian Amerika. Selain
itu terjadi krisis utang di Eropa. Dinamika transaksional antara emas, saham, dan
valas sepanjang 2011 sangat dipengaruhi oleh dua kutub ekonomi dunia:
AS dan Eropa. Ibarat
dua kutub pendulum (bandul), pasar emas seperti dihipnotis oleh gerakan
pendulum ke arah kedua kutub perekonomian dunia yang sama-sama terpuruk
tersebut.[6]
Tahun ini pun demikian. Hanya saja
kekuatan arah ayunan pendulum itu akan mengalami ketimpangan sejalan
dengan timpangnya pertumbuhan ekonomi kedua kutub tersebut. Ini dapat dilihat dari proyeksi pertumbuhan
ekonomi yang dikeluarkan oleh tiga perusahaan pialang ternama AS,
yaitu Barclays Capital, JP Morgan Chase & Co, dan Morgan Stanley. Barclays Capital memprediksikan perekonomian AS tahun
ini tumbuh 2,5%, sedangkan Eropa turun 0,2%.JP Morgan Chase & Co dari
New York juga memperkirakan perekonomian AS tumbuh 2,5%, namun
memprediksikan penurunan ekonomi Eropa lebih dalam lagi, yaitu 0,7%. Sementara itu, Morgan Stanley memprediksikan
perekonomian Negeri Paman Sam tahun ini tumbuh 2,2%, sedangkan Eropa turun
-0,2%.
Dengan kata lain, tahun ini laju pertumbuhan
ekonomi AS mengencang, karena tahun lalu hanya tumbuh 1,7%. Ini bertolak belakang dengan Eropa yang tahun lalu
mati-matian ‘mempertahankan hidup’ sehingga mampu meraih laju perekonomian 1,5%, tapi tahun ini harus rela
‘terdegradasi’ ke dalam resesi ekonomi.Konsekuensinya pun bisa ditebak. Bursa
Eropa dan mata uang euro tahun ini akan babak belur. Nah dalam kondisi seperti
ini, masyarakat Eropa benar-benar melihat dengan mata kepala sendiri
bahwa pepatah emas tetaplah emas benar-benar terbukti. Sebaliknya, perekonomian domestik AS tahun ini kian
bergairah karena harga BBM akan turun, tingkat pengangguran akan semakin turun
dan belanja konsumsi akan naik sejalan dengan perpanjangan pemotongan pajak
hingga Februari 2012. Belanja
konsumsi menjadi faktor penentu, karena sekitar 70% perekonomian AS ditopang
oleh belanja konsumsi. “AS
menapak 2012 dengan penuh percaya diri karena pengangguran diyakini berkurang,
bursa menunjukkan tanda-tanda kebangkitan,
dan harga bahan bakar turun.
Fenomena diatas seakan-akan Eropa vs Amerika Serikat
menjadi icon kenaikan harga emas dunia. Buktinya Harga emas di dunia sepanjang Januari-Desember
2011 menunjukkan grafik kenaikan kendati sempat bergerak menurun
pada kuartal II/2011 (April-Juni).
Gambar 2
Prediksi harga emas dunia 2012 dan pergerakan harga spot emas
dunia januaru-desember 2012
Berdasarkan data harga spot emas dunia dari Bloomberg, harga rata-rata emas
selama Januari merupakan level terendah sepanjang 2011, yaitu US$
1.332,80 per troy ounce (US$42,85/gram). Harga tersebut terus bergerak naik hingga di level
US$1.563,70 selama April 2011. Namun, sepanjang kuartal II (April-Juni) harus
emas terus turun kendati masih jauh di atas harga Januari.Pada kuartal III atau
Juli-September harga emas kembali menunjukkan tren kenaikan dan puncaknya
terjadi pada Agustus di level US$ 1.825,72 per troy ounce (US$58,
7/gram).
Sejak saat itu, harga emas terus turun dan berada di
level rata-rata US$ 1.651,77 troy ounce (US$53,11/gram).Mengapa harga emas
melejit sepanjang Agustus. Saat itu, krisis keuangan Eropa—sebagai dampak
dari krisis utang Yunani yang kemudian merembet ke Spanyol dan Italia—sedang
mencapai puncaknya. Bank Sentral Eropa terpaksa membeli obligasi
Yunani, Spanyol, dan Italia senilai 115 miliar euro. Ini merupakan
pembelian kedua setelah Maret senilai 76,7 miliar euro. Ini memberi sentimen
negatif bagi bursa Eropa dan membenamkan mata uang euro.
Pada saat yang sama, Amerika Serikat terbelenggu
utang US$14,58 ketika harus mem-bail out bank-bank di Negeri Paman Sam
tersebut. Bursa saham dan dolar AS pun bernasib saham seperti
‘saudaranya’ dari Eropa.Ketika bursa dan valas terpuruk itulah pepatah emas
adalah emas benar-benar berlaku. Investor beramai-ramai mengoleksi emas,
sehingga harga logam mulia itu langsung meroket.
Dibawah
ini adalah proyeksi pertumbuhan ekonomi AS dan Eropa tahun 2012
Gambar 3
Proyeksi pertumbuhan ekonomi AS dan
Eropa tahun 2012
Analis
|
AS
|
Eropa
|
Dean
Maki, Chief U.S.
economist Barclays Capital
|
2,5%
|
-0,2%
|
Michael
Feroli, Chief
U.S. Economist JP Morgan Chase & Co
|
2,5%
|
-0,7%
|
Vincent
Reinhart, Chief
U.S. economist Morgan Stanley
|
2,2%
|
-0,2%
|
Sumber: Bloomberg
|
||
Proyeksi
Pertumbuhan ekonomi AS dan Eropa 2012
|
F. Prediksi
Harga Emas Tahun 2012
Harga
emas mengalami pergerakan yang fluktuatif sepanjang tahun 2011. Meski
akhir-akhir ini tren harganya terus menurun, namun emas masih menjadi komoditas
yang mencetak kenaikan gemilang di 2011. Rata-rata harga emas ditahun 2011
adalah sekitar US$1.569,88 per ounce. Harga terendah terjadi pada 28 Januari di
US$1.308,25 per ounce. Dan puncak harga emas terjadi pada 6 september ketika
harga menembus US$ 1.921,15 per ounce. Jika pada semester 1 harga emas cukup
tenang, tidak demeikian pada semester II. Gejolak emas semakin menjadi-jadi
pada paruh kedua tahun 2011, terutama pada agustus dan September, dengan harga
emas harian sempat turun 7% selama September, meski sempat menguat hingga 4%
selama Juli. Capaian harga emas itu tentu saja lebih tinggi ketimbang rata-rata
harga emas tahun 2010 yang sebesar US$ 1.225 per ounce.
Lalu bagaimana dengan prediksi emas
ditahun 2012?
Biro
Ekonomi Sumber Daya dan Energi Australia memperkirakan harga emas pada tahun
2012 akan meningkat 17% menjadi sekitar US$ 1.850 per ounce. Sementara produksi
emas dunia diperkirakan naik 3% didorong kenaikan produksi di Afrika dan
Amerika latin. Harga emas diperkirakan didorong oleh tingkat suku bunga yang
rendah di AS dan Eropa, perubahan protofolio dineraca sejumlah bank sentral dan
berlanjut investasi serta permintaan dari konsumen dinegara-negara berkembang.
G. Para
Penguasa Emas Dunia
Lima pemegang emas
terbesar menguasai 60 persen cadangan emas dunia 30.535 ton. Sejauh ini, berdasarkan laporan bulanan World Gold
Council 80 persen cadangan emas dunia hanya
dikuasai oleh 20 pemegang emas terbesar dunia yakni bank sentral, lembaga
internasional dan pemerintah. Bahkan, lima pemegang emas terbesar menguasai 60
persen cadangan emas dunia yang mencapai 30.535 ton pada 2010.
1.
Amerika
Serikat
Gedung
Capitol di Washington DC Amerika Serikat Amerika adalah penguasa emas nomor
wahid dunia. Berdasarkan data terbar World Gold Council pada 2010, total
cadangan emas yang dikuasai Amerika Serikat mencapai 8.133 ton dengan nilai
US$291 miliar.
2.
Jerman
Brandenburg
Gate di Berlin Jerman merupakan pemegang cadangan emas terbesar kedua dunia,
sebanyak 3.404 ton. Di tengah gonjang-ganjing harga emas dunia, Jerman
mengumumkan tidak akan menjual cadangan emasnya, meski sebelumnya bisa menjual
lebih dari 6,5 ton setiap tahun. Cadangan devisa dalam bentuk emas yang dikuasai
oleh Deutsche Bundesbank, bank sentral Jerman adalaj 67,4 persen dari total
cadangan devisanya.
3.
IMF
Gedung
IMF di Washington DC Dana Moneter Internasional (IMF) adalah lembaga keuangan
multinasional yang beroperasi di 185 negara. IMF mengelola sebagian devisanya
dalam bentuk emas. Jumlahnya mencapai 2.907 ton emas atau terbesar ketiga di
dunia.
4.
Italia
Coliseum
Roma, Italia Italia, melalui bank sentral The Banca D’Italia menjadi penguasa
emas terbesar keempat dunia. Italia mengelola cadangan devisa dalam bentuk emas
sebanyak 2.451 ton menurut laporan World Gold Council. Nilai cadangan devisa
dalam bentuk emas tersebut adalah US$87,93 miliar atau 66,2 persen dari total
cadangan devisa Italia.
5.
Prancis
Polisi
Perancis di Paris berjaga-jaga di sekitar Menara Eiffel Prancis merupakan
negara yang mengelola emas terbesar kelima di dunia sebanyak 2.435 ton dengan
nilai US$87,344 miliar. Bagi bank sentral Prancis, Banque De France yang
menjadi pengelola devisa, cadangan dalam bentuk emas mencapai sekitar 65,7 persen
dari total cadangan devisanya.
Selain itu terdapat Tiga dari empat negara calon kekuatan ekonomi baru
yang dikenal dengan B.R.I.C (Brazil, Rusia, India dan China)
memang melakukan pembelian secara beruntun dan dalam jumlah
besar dalam satu dekade ini.[7]
Agar dapat merengguk
untung, maka dibawah ini ada beberapa tips
berinvestasi dengan
komoditi safe haven, antara lain:
1.
Beli
dalam bentuk emas di pasar berjangka
Salah satu cara paling mudah dalam berinvestasi dengan emas adalah dengan membelinya dalam bentuk exchange-traded fund (ETF) seperti SPDR Gold Trust ETF, iShares Gold Trust, atau Market Vectors ETF Trust.
Salah satu cara paling mudah dalam berinvestasi dengan emas adalah dengan membelinya dalam bentuk exchange-traded fund (ETF) seperti SPDR Gold Trust ETF, iShares Gold Trust, atau Market Vectors ETF Trust.
Kelebihan
ETF dari instrumen modal lainnya adalah ia lebih mudah diperdagangkan dan dana
yang dibutuhkan biasanya lebih rendah. Kelemahan berinvestasi dalam bentuk ETF
adalah keuntungan yang didapat tidak selalu seketika dan terkadang tertinggal
dari kenaikan harga emas. Risikonya adalah harga emas dapat naik dan turun
sangat cepat.
2.
Beli saham
Cara lain ‘bermain emas’ adalah dengan langsung ke sumbernya, yakni tambang emas. Sementara harga emas fisik kini meningkat, saham perusahaan tambang emas justru merosot. Namun, dalam beberapa bulan ke depan, saham-saham emas ini diproyeksikan akan menguat.
Cara lain ‘bermain emas’ adalah dengan langsung ke sumbernya, yakni tambang emas. Sementara harga emas fisik kini meningkat, saham perusahaan tambang emas justru merosot. Namun, dalam beberapa bulan ke depan, saham-saham emas ini diproyeksikan akan menguat.
3.
Beli aset emas
Orang menyimpan uang mereka dalam aset berharga seperti emas batangan. Ketika nilai mata uang jatuh, nilai emas batangan tetap. Emas fisik memiliki nilai keuntungan paling langsung. Namun, kelemahannya, para investor juga akan lebih kesulitan ketika ingin melepas aset mereka.
Orang menyimpan uang mereka dalam aset berharga seperti emas batangan. Ketika nilai mata uang jatuh, nilai emas batangan tetap. Emas fisik memiliki nilai keuntungan paling langsung. Namun, kelemahannya, para investor juga akan lebih kesulitan ketika ingin melepas aset mereka.
H.
Dampak Kenaikan Harga Emas
Terjadinya
kenaikan harga emas tidak hanya merugikan pemerintah dan perusahaan tetapi juga
masyarakat apalagi masyarakat menengah kebawah. Dua kutub antara Amerika dan
Eropa sepertinya membuat perekonomian dunia sedikit goyah. Mengingat emas
menjadi ukuran suatu mata uang. Walaupun standar emas sekarang sudah jarang
dipakai dan banyak para ahli ekonom yang menginginkan standar emas digunakan
kembali. Hal tersebut tidak mudah karena terjadi banyak kelemahan jika standar
emas digunakan kembali seperti yang dijelaskan sebelumnya. Ada beberapa pihak
yang dirugikan akibat kenaikan harga emas dunia, misal dampak sosial dan
politiknya adalah sebagai berikut:
Dampak
Sosial:
1.
Kenaikan harga emas sangat mempengaruhi masyarakat terutama masyarakat kelas
bawah karena mereka semakin dibebani dalam menyiapkan akad nikah dengan naiknya
harga emas.
2.
Mempengaruhi
masyarakat yang memiliki pekerjaan tetap karena permintaan terhadap barang lain berkurang.
3.
Masyarakat
jadi enggan untuk menabung karena hasil pendapatannya setiap bulan berkurang
untuk membeli emas untuk golongan menengah.
4.
Kondisi
masyarakat tidak stabil.
Selain dampak sosial diatas
perusahaan juga terkena dampaknya, seperti:
1.
Meningkatnya
harga penawaran.
2.
Meningkatnnya
investasi di tahun yang akan datang.
3.
Permintaan
dari masyarakat akan berkurang.
4.
Keuntungan
yang di dapat belum memuaskan, sehingga mengurangi investasinya.
Dampak Politik:
1.
Pemerintah
akan kesulitan dalam mengatur laju inflasi ditahun yang akan datang karena
harga-harga barang semakin naik.
2.
Pemerintah
akan banyak mendapatkan unjuk rasa dari masyarakat karena mereka tidak setuju
terhadap kenaikan harga emas
3.
Inflasi
bisa terjadi akibat keterlambatan distribusi emas, sehingga harga emas meroket
dan pada akhirnya menimbulkan inflasi yang dapat melampaui APBN.
4. Menimbulkan kegagalan pembangunan.
Bagaimana dengan inflasi di indonesia akibat
kenaikan harga emas?
Pengaruh kenaikan harga emas terhadapi tingkat inflasi di Indonesia tidak besar, sangat jauh bila dibanding dengan bobot makanan, yang dampaknya demikian terasa kala tahun lalu pemerintah kesulitan menjaga pasokan bahan pokok. kenaikan harga emas yang sangat tajam tidak akan berlangsung lama. Emas mengalami overbought (kelebihan pembelian), sementara bursa saham oversold (kelebihan penjualan), sehingga dalam waktu dekat akan terjadi koreksi. Akan ada titik equilibrium (keseimbangan) baru di mana harga emas akan melemah kembali, sementara harga bursa saham akan seimbang.inflasi Indonesia tahun ini benar-benar akibat pengaruh dari beberapa komoditas, utamanya bahan pangan, adapun di luar komoditas yang memengaruhi adalah emas, namun tidak besar. [8]
Pengaruh kenaikan harga emas terhadapi tingkat inflasi di Indonesia tidak besar, sangat jauh bila dibanding dengan bobot makanan, yang dampaknya demikian terasa kala tahun lalu pemerintah kesulitan menjaga pasokan bahan pokok. kenaikan harga emas yang sangat tajam tidak akan berlangsung lama. Emas mengalami overbought (kelebihan pembelian), sementara bursa saham oversold (kelebihan penjualan), sehingga dalam waktu dekat akan terjadi koreksi. Akan ada titik equilibrium (keseimbangan) baru di mana harga emas akan melemah kembali, sementara harga bursa saham akan seimbang.inflasi Indonesia tahun ini benar-benar akibat pengaruh dari beberapa komoditas, utamanya bahan pangan, adapun di luar komoditas yang memengaruhi adalah emas, namun tidak besar. [8]
I.
Solusi
Begitu banyak dampak yang diakibatkan oleh kenaikan
harga emas dunia. Berikut ini ada beberapa solusi dari pemerintah untuk
mengatasi kenaikan harga emas:
1.
Meningkatkan
produksi emas
Peningkatan produksi emas
sangat dibutuhkan, karena ibaratnya emas adalah barang langka dan di incar oleh
banyak orang. Tetapi tidak mudah untuk mewujudkan hal tersebut. Meningkatkan
produksi emas tidak semudah yang kita bayangkan. Walaupun Negara kita adalah
Negara yang kaya akan sumber daya termasuk emas tetapi pemegang perusahaan
dalam hal pengelolaan emas adlah perusahaan asing. Tetapi setidaknya dengan
penambahan produksi emas dapat mengurangi kelangkaan dan kenaikan harga emas
saat ini.
2.
Pengawasan
harga : Harga maksimum melindungi konsumen
Harga minimum melindungi produsen.
Harga minimum melindungi produsen.
Maksudnya disini adalah jika harga emas tinggi maka
konsumen akan merasa terlindungi karena emasnya mepunyai nilai yang sangat
tinggi dan ia mendapat untung jika ia menjualnya karena ia membeli emas
tersebut lebih rendah dari waktu ia membelinya. Sedangkan para produsen dengan harga yang minimum ia akan
merasa terlindungi jika harga emas pada saat itu rendah. Sebaliknya jika harga
emas mengingkat ia akan rugi.
3.
Menaikkan
harga tarif pajak yang nantinya dapat mengurangi tingkat konsumsi
Pajak adalah salah satu cara
untuk mengurangi konsumen terhadap pembelian emas. Konsumen akan merasa enggan
jika pajak yang dikenakan emas reltif tinggi.
4.
Menghemat
pengeluaran pemerintah
Dengan kenaikan harga emas pemerintah perlu menghemat
pengeluaran dikarenakan untuk menyeinbangkan dengan harga emas yang tinggi.
5.
Mengurangi
peredaran uang
Karena harga emas meningkat, pemerintah perlu
mengurangi peredaran uang. Karena jika terlalu banyak uang yang beredar, maka
masyarakat akan banyak menggunakannya untuk membeli emas yang harganya relative
tinggi saat ini. Maka mengingat harga emas meningkat, pasti terlalu banyak uang
yang masuk untuk pembiayaan pembelian emas. Sehingga uang yang beredar terlalu
banyak dan mungkin dapat terjadi inflasi.
J. Padangan Islam
Mata uang
dinar dan dirham telah dipergunakan pada zaman Rasulullah saw dan para sahabat.
Pada masa islam mata uang itu digunakan sebagai bagian dari hukum muamalah.
Tidak menutup kemungkinan pada zaman modern sekarang penerapan kembali mata
uang dinar dan dirham mengingat kembali cadangan emas yang dimiliki
negara-negara baik negara timur tengah maupun negara asia lebih khusus negara
asia tenggara seperti : Indonesia, Malaysia. Terbukti penerapan menggunakan
mata uang dinar dan dirham mulai dilakukan saat ini di Malaysia, hal ini
menjadi suatu pemicu bagi negara lain yang memiliki cadangan emas yang lebih
banyak dibandingkan negara Malaysia, mengingat Indonesia yang mempunyai
masyarakat mayoritas muslim dan mempunyai cadangan emas yang cukup banyak
menjadi nilai plus untuk menerapkan secepatnya system mata uang dinar dan
dirham.
PENUTUP
Kesimpulan
Emas merupakan barang yang berkilau
dan menjadi banyak incaran orang-orang. Para ilmuan ekomom menginginkan
diberlakukannya kembali standar emas. Tetapi hal tersebut tidak mudah. Karena
mengingat banyak kekurangan didalamnya yang mungkin bias menimbulkan kerugian
bagi orang lain.
Fenomena kenaikan harga emas saat
ini dipicu oleh dua kutub yaitu Amerika dan Eropa. Amerika mengalami
peningkatan suku bunga yang tinggi, sedangkan Eropa pada pasar saham terjadi
krisis yang sangat tinggi sehingga orang-orang berbondong-bondong membeli emas.
Akibat
dari ketidakpastian perekonomian Amerika dan Eropa, kenaikan harga emas
berimbas di tahun 2012 yang semakin meroket tajam. Orang-orangpun
berbondong-bondong membeli emas. Tidak hanya itu, perekonomian dunia juga goyah
karena terjadi kenaikan harga emas. Kenapa hal tersebut bias berpengarug besar
bagi dunia? Karena Amerika dan Eropa adalah Negara yang terbesar dalam pasar
keuangan internasional. Hamper pasar bisnis internasional mereka kuasai. Dan
perkembangannya hingga saat ini telah membuka penurunan hambatan-hambatan bagi
Negara-negara lainnya untuk melakukan bisnis internasional.
Tidak
banyak yang pemerintah dapat lakukan untuk mengatasi kenaikan harga emas yang
meroket tajam. Hanya sebagian pengendalian saja yang dapat dilakukan pemerintah
untuk mengatasi kenaikan harga emas tersebut. Selain itu, kita sebagai warga
Negara juga turut berusaha untuk membantu pemerintah mengatasi kenaikan harga
emas ini.
DAFTAR PUSTAKA
-
A Samuelson, Paul & D Nodhaus,
William.2005.”Economics”ed18. New York: Mc Graw – Hill Irwin
-
Ghafur W, Muhammad.2007.”Pengantar Ekonomi
Moneter”.Biruni fress: Yogyakarta
-
http://www.bisnis.com/articles/outlook-emas-2012-resesi-eropa-dongkrak-harga-ke-us$68-80-slash-gram
CURICULUM VITAE
Nama: Angie Cyntia Wati
Jenis Kelamin: Perempuan
Tempat, tanggal lahir:
Yogyakarta, 22 Oktober 1990
Agama: Islam
Alamat: Tompeyan TR III/
no.129 Tegalrejo Yogyakarta
Telepon: 087839848049
Moto hidup: Selalu
Belajar dari pengalaman dan orang sekitar
Pendidikan:
1997-2003: SD N Tegalrejo
II Yogyakarta
2003-2006: SMP N 7
Yogyakarta
2006-2009: MAN III
Yogyakarta
2009-Sekarang: Program
Sarjana (S-1) Keuangan Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,
Yogyakarta
[3]
Ghafur W, Muhammad.2007.”Pengantar Ekonomi Moneter”.Biruni fress:
Yogyakarta, hal 41.
[4]
Ghafur W, Muhammad.2007.”Pengantar Ekonomi Moneter”.Biruni fress:
Yogyakarta, hal 45.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar